© Instagram.com/@andreadianbimo
Rasa parno atau ketakutan akan virus corona ternyata mengahntui pemikiran banyak orang. Masih banyak orang yang melakukan sikap rasis terhadap pasien ata kerabat pasien.
Contoh yang sering kita dengar adalah penolakan jenazah pasien saat mau dimakamkan. Hal ini sering kali terjadi di daerah-daerah akibat kurang edukasi tentang virus corona.
Salah satu artis yang pernah mengalami pengalaman rasis tersebut adalah Ganindra Bimo dan Andrea Dian. Pengalaman tersebut pasangan ini ceritakan kepada sahabat mereka Robert Harianto di kanal Youtube miliknya.
Kita ketahui bahwa Andrea Dian sempat positi terkena virus corona dan telah menjalani perawatan. Kini aktris TV tersebut telah sembuh dari wabah tersebut dan sudah kembali sehat.
Bimo bercerita bahwa ia dan Andrea sempat meremehkan virus tersebut. Ia berpikir virus corona tidak mungkin masuk ke Indonesia.
" Kayaknya nggak mungkin di Indonesia, dan ternyata boom Andrea kena, gue ngerasain oh iya kena Covid-19 setakut ini ya, sepanik ini ya." ucap Ganindra Bimo.
" Dan ternyata bener, percaya atau nggak percaya beberapa orang mengucilkan kami berdua kayak 'Ini si pasien positif lho', padahal sudah sembuh." lanjut Bimo.
Bimo menceritakan pengalaman pahitnya merasa dikucilkan akibat viruss corona. Pengalaman rasis tersebut ia alami di sebuah restoran.
" Gue lagi beli makan tapi gue juga ikut beli makan cemilannya gitu, itu kasusnya udah 18 hari gue karantina di rumah jadi udah boleh keluar." papar Bimo.
" Ada orang orang itu pada nunjuk nunjuk gue, restorannya gede, ada kacanya segala macam dan restorannya itu sepi cuma ada gua dan dua orang lagi yang makan. Terus ditunjuk tunjuk sama pegawainya 'itu yang istrinya positif ya', ngasih bill tagihan ke gue taruh di meja dilempar gtu. " lanjut Bimo mengenang kembali momen pahit tersebut.
Alami perlakuan seperti itu, Bimo hanya bisa mencoba mengerti bahwa orang-orang tersebut belum memahami konsep dari penanganan virus corona.
Orang-orang seperti itu memang masih banyak yang di Indonesia. Kurangnya edukasi tentang virus corona menjadi penyebab utama perlakuan mereka bisa seperti itu.