© 2024 Freepik.com/BalashMirzabey
Apa arti kata dejavu? Kata ini berasal dari bahasa Prancis yang diartikan sudah pernah melihat.
Dejavu merupakan situasi Ketika seseorang mersakaan pernah mengalami situasi yang sedang dialaminya saat ini. Seorang yang mengalami fenomena ini sekaan memiliki perasaan kuat bahwa peristiwa atau pengalamaan itu sudah pernah terjadi sebelumnya.
Padahal, situasi tersebut sebenarnya belum pernaha atau baru dialami saat itu juga. Namun, banyak orang yang menganggap hal itu sebagai dejavu.
© simplek12.com
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan seseorang mengalami dejavu. Namun, fenomena tersebut banyak dikaitkan dengan beberapa teori dan kondisi kesehatan.
Dilansir dari siloamhospitals.com, berikut ini beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab dejavu:
Teori Split Perception
Dalam teori split perception, dejavu ini disebutkan disebabkan karena adanya ingatan atau memori yang dibentuk otak ketika seseorang melihat sesutu hanya sekilas. Penglihatan ini bisa terjadi tanpa disadari pada dua Waktu yang berbeda.
Misalnya, kamu sedang melewati sebuah jalan yang ada pemandangan indah namun hanya sekilas dan melupakannya. Namun, suatu hari kamu kembali melewati area tersebut dan merasa pernah melihatnya.
Padahal, kamu memang sudah pernah melewatinya namun melupakan. Mungkin juga, kejadian itu lanjutan dari situasi yang sama dari sebelumnya.
Teori Memory Recall
Jika mengacu pada teori memory recall, dejabu ini dikaitkan dengan cara seseorang dalam memproses dan menyimpan ingatannya. Penelitian psikologis menyebutkan, dejavu ini terjadi sebagai respons terhadap peristiwa yang sama persis yang pernah dialami seseorang sebelumnya.
Namun, orang ini tidak mengingatnya. Sehingga, ia seakan menganggap ketika mengalaminya di tempat berbeda merasa sudah pernah mengalami sebelumnya. Meski, gambaran atau visualisasinya berbeda.
Temporal Lobe Seizure
© Shutterstock
Selain teori, ada penelitian mengenai temporal lobe seizure yang menganggap dejavu ada karena dipicu gangguna pada aktivitas listrik dari otak. Jadi, lobus temporal ini merupakan bagian otak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan memori.
Nah, kondisi dejabu ini biasanya dialami oleh seorang yang mengidap temporal lobe seizure sesaat sebelum terserang epilepsi. Selain dejavu, penderitanya bisanya juga mengalami halusinasi, rasa takut berlebihan.
Rhinal Cortex
Penyebab lainnya menyebut, dejavu terjadi karena cara kerja rhinal cortex. Ini adalah bagian otak yang memiliki fungsi untuk mendeteksi rasa tidak asing.
Bagian otak ini bisa menjadi aktif tanpa memicu hippocampus yang memiliki peran sebagai tempat penyimpanan memori.
Karena itu, ketika seseorang mengalami dejavu ia seakan tidak asing pada suatu hal. Namun, dia juga tidak bisa mengingat kapan dan di mana pernah mengalami hal tersebut.
Gangguan Sirkuit Otak
Seseorang yang mengalami dejavu juga bisa disebabkan karena adanya gangguan sirkuit otak. Gangguan ini terbagi menjadi 2, yakni short term circuit (jangka pendek) dan long term circuit (jangka panjang) di dalam otak.
Nah, saat otak mencerna informasi yang diterima ada kemungkinan otak langsung mengirim ke bagian otak memori jangka panjang. Alasan inilah yang membuat seseorang seakan mengalami dejabu.
Sehingga, dia merasa sudah pernah melihat kejadian yang terjadi saat ini di masa lalu.
© Shutterstock
Kebanyakan orang yang mengalami dejavu sesekali tidak perlu khawatir. Dalam kondisi normal, kejadian ini tidak berbaghaya.
Sebab, fenomena ini bisa terjadi pasa setiap orang setidaknya beberapa kali dalam setahun. Namun, jika dejavu terjadi secara terus-menerus atau disertai gejala lain seperti halusinasi, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Itulah mengenai arti kata dejavu, termasuk apa penyebab seseorang mengalaminya. Meskipun masih menjadi misteri, dejavu tetap menjadi fenomena menarik yang seringkali membuat kita bertanya-tanya tentang waktu, ingatan, dan realitas.