Apa Arti 'Shibal Sekiya?' Jangan Asal Ucap, Pahami Dulu Maknanya Deh!

Reporter : Arifina
Jumat, 26 Juli 2024 19:17

Ungkapan "Shibal Sekiya" ternyata nggak boleh sembarangan diucapkan lho! Pahami dulu deh, biar nggak salah langkah dan asal bicara ya.

Apa arti kata "Shibal Sekiya?" Pengungkapan ini bisa disebut sebagai sebuah umpatan dalam bahasa Korea Selatan.

Kata "shibal Sekiya" tak begitu asing terdengar, terlebih jika kalian adalah pecita K-Drama atau Kpopers. Bahkan, kata ini sempat viral beberapa Waktu lalu.

"Shibal sekiya" adalah frasa yang berasal dari bahasa Korea. Namun, memiliki konotasi negatif dan kasar dalam konteks tertentu.

1 dari 6 halaman

Makna dari Arti Kata "Shibal Sekiya"

Arti Kata Shibal

Secara harfiah " Shibal Sekiya atau Saekkiya" ini terdiri dari 2 suku kata. " Shibal" (시발) yang artinya sialan, persetan, atau keparat.

Kemudian kata Saekki atau Saekkiya (새끼), yang memiliki arti anjing atau bajingan. Ketika dua kata itu digabungkan, maka akan berarti sangat kasar dan ofensif.

Kata ini biasanya digunakan untuk mengungkapkan kemarahan, frustrasi, atau kebencian yang sangat kuat terhadap seseorang atau sesuatu. Bahkan, pernyataan " Shibal Sekiya" sangat tidak dinjurkan untuk dipergunakan dalam konteks percakapan sehari-hari.

2 dari 6 halaman

Penggunaan "Shibal Sekiya"

" Shibal Sekiya" biasanya digunakan dalam situasi di mana seseorang merasa sangat marah atau frustrasi. Frasa ini bisa dianggap sebagai bentuk pelepasan emosi yang sangat kuat, namun penggunaannya sangat tidak sopan dan bisa menyinggung perasaan orang lain.

Contoh Penggunaan:

Situasi Marah: Ketika seseorang merasa sangat marah terhadap orang lain, mereka mungkin mengucapkan " Shibal Sekiya" untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Contoh: " Shibal Sekiya! Kenapa kamu melakukan itu?"
Frustrasi Ekstrim: Dalam situasi di mana seseorang merasa sangat frustrasi dengan keadaan tertentu, frasa ini mungkin digunakan. Contoh: " Shibal Sekiya! Kenapa semuanya selalu salah?"

3 dari 6 halaman

Dampak dan Etika Penggunaan "Shibal Sekiya"

ilustrasi marah

© unsplash.com

Menggunakan frasa kasar seperti " Shibal Sekiya" dapat memiliki dampak yang serius dalam komunikasi sosial. Beberapa dampaknya meliputi:

Menyinggung Perasaan Orang Lain: Umpatan ini dapat sangat menyinggung dan menyakiti perasaan orang lain, terutama jika mereka tidak terbiasa dengan bahasa kasar.

Merusak Hubungan: Penggunaan bahasa kasar secara terus-menerus dapat merusak hubungan pribadi dan profesional.

Menciptakan Lingkungan Negatif: Penggunaan bahasa kasar dapat menciptakan lingkungan yang negatif dan tidak nyaman, baik di rumah, sekolah, atau tempat kerja.

4 dari 6 halaman

Bisakah "Shibal Sekiya" Bermakna Positif?

Di balik penggunaanya yang terkesan negatif, beberapa orang justru bisa menjadikan kalimat " Shibal Sekiya" ini dalam konteks positif. Tetapi, umumnya hal ini dilakukan sebagai konten di social media oleh beberapa orang penggemar K-Drama atau K-Popers.

Para pembuat konten biasanya akan menggabungkan kalimat " Shibal Sekiya" dengan ungkapan lainnya agar lebih halus dan benar-benar menjadi bermakna candaan. Salah satunya dengan menggabungkan kalimat Naneun Haengbokhamnida: Aku sungguh-sungguh bahagia.

5 dari 6 halaman

arti kata shibal sekiya

Cotoh kalimat: " Tetap Naneun Haengbokhamnida walau sambil shibal saekkiya atau Shibal Sekiya" . Ungkapan pernyataan itu seakan mengartikan bahwa kita tetap harus bahagia walaupun di landa kehidupan yang sial atau bajingan.

Dengan narasi pernyataan tersebut, maka makna " Shibal Sekiya" bukan lagi sebagaimana benarnya sebagai umpatan. Namun, kalimat itu justu menekankan pada makna kebahagiaan, ketidaksetujuan, dan emosi kasar.

6 dari 6 halaman

Dengan kata lain, pernyataan tadi memiliki makna lain sebuah ekspresi mengenai semangat hidup. Sehingga, " Shibal Sekiya" bisa bermakna positif jika itu tidak dalam konteks untuk mengumpat kepada orang lain ya!

Itulah tentang arti kata " Shibal Sekiya" . Jangan asal menggunakannya, meski dapat untuk mengekspresikan kemarahan atau frustasi ya. Tetap berhati-hatilah dalam berucap.