Atas Nama Sains, Seorang Peneliti Biarkan Tangannya Digigiti Ribuan Nyamuk

Reporter : Andrawira Diwiyoga
Kamis, 1 Oktober 2020 09:52
Atas Nama Sains, Seorang Peneliti Biarkan Tangannya Digigiti Ribuan Nyamuk
Kenapa bukan atas nama cinta ya?

Banyak ilmuwan di dunia ini yang melakukan berbagai penelitian. Bermacam-macam hal mereka lakukan demi menemukan sesuatu yang baru dan dapat mereka bagi kepada sesama.

Seperti halnya menemukan obat dari sebuah virus atau racun, menemukan inovasi demi membantu aktivitas sehari-hari, atau hanya sekedar riset untuk mendapatkan nilai yang bagus di kampus, kenapa tidak?

Namun, tidak jarang juga para ilmuwan melakukan hal ekstrem agar penelitian mereka dapat terlaksana. Seperti halnya yang dilakukan seorang peneliti dari Australia ini.

1 dari 4 halaman

Dr. Perran Stott-Ross

Dikutip dari Oddity Central, seorang ahli entomologi atau ilmu yang mempelajari tentang serangga merelakan tangannya digigiti nyamuk. Hal ini ia lakukan demi penelitian yang ia lakukan.

Dr. Perran Stott-Ross merelakan tangannya digigiti nyamuk secara teratur demi penelitiannya. Hal ini ia lakukan dalam upaya untuk memberantas penyakit demam berdarah.

2 dari 4 halaman

Wolbachia

Peneliti di Universitas Melbourne ini selama bertahun-tahun berusaha mencari cara untuk mengekang penyebaran virus Dengue, atau virus yang menyebabkan penyakit demam berdarah. Salah satu strategi terbaik Perran untuk menanggulanginya adalah dengan menginfeksi kawanan nyamuk dengan bakteri Wolbachia. Wolbachia adalah bakteri yang secara alami menghalangi penularan demam berdarah dan diturunkan dari generasi ke generasi.

Tetapi, untuk melakukan penelitian ini, Perran harus memantau ribuan nyamuk. Maka dari itu, Perran pun merelakan lengannya untuk dihisap darahnya oleh nyamuk-nyamuk peliharaannya. Lengan Perran bagaikan sajian prasmanan bagi nyamuk-nyamuk tersebut.

3 dari 4 halaman

Rasa Ingin Menggaruk

Sejak bulan Maret kemarin, Perran sudah mencuri perhatian publik dengan tweet-nya yang memperlihatkan tangannya digigiti oleh ribuan nyamuk. Dalam tweet-nya tersebut, terlihat lengan Perran yang betnol-bentol setelah memberi makan 5.000 nyamuk.

Perran mengakui kalau gigitan nyamuk tersebut terkadang menyakitkan, ia pun sering kali harus menahan rasa ingin menggaruk tangannya tersebut.

" Kadang-kadang bisa sedikit menyengat jika mereka menghisap di tempat yang tepat. Ini akan sangat gatal nanti, dan kemudian aku harus menahan rasa ingin menggaruk," ucap Perran.

Beri Komentar