© Shutterstock.com
Ayah Nabi Saleh bernama Ubayd bin Asif. Kisah tentang ayah Nabi Saleh memang tidak diceritakan secara detail atau rinci. Dalam sejarah Islam, kisah Nabi Saleh memang cukup penting untuk diketahui.
Seperti kita tahu, Islam memiliki sejarah yang menarik untuk diketahui. Setiap nabi atau rasul memiliki kisah tersendiri dan terekam dalam sejarah Islam. Salah satu kisah yang menarik untuk disimak adalah perjalanan seorang Nabi Saleh A.S.
Di sini akan dijabarkan kisah Nabi Saleh A.S yang ditugaskan oleh Allah SWT untuk kaum Tsamud yang sudah sejak lama menyembah berhala. Yuk disimak guys.
© shutterstock.com
Nabi Saleh A.S memiliki nama panjang yaitu Saleh bin Ubayd bin Asif. Dari namanya tersebut kita sudah tahu bahwa ayah Nabi Salerh bernama Ubayd bin Asif.
Nabi Salerh merupakan keturunan Nabi Nuh AS. Nasabnya adalah Saleh bin Ubayd bin Asif bin Masyikh bin Ubayd bin Hadhir bin Tsamud bin Aamir bin Iram bin Sam bin Nuh.
Kaum Nabi Saleh bernama Kaum Tsamud. Nabi Saleh diutus oleh Allah SWT kepada kaum Tsamud, yang tinggal di wilayah Hijr (sekarang di Arab Saudi). Kaum Tsamud dikenal sebagai masyarakat yang maju dalam seni arsitektur, terutama dalam memahat gunung-gunung menjadi rumah. Kaum Tsamud hidup dalam kemewahan dan kemakmuran, namun mereka juga menyembah berhala dan melakukan berbagai bentuk kemaksiatan.
© shutterstock.com
Allah SWT menugaskan Nabi Saleh untuk menyeru kaum Tsamud agar menyembah Allah SWT dan meninggalkan penyembahan berhala. Nabi Saleh adalah seorang yang dihormati dan dikenal sebagai orang yang jujur dan bijaksana di kalangan kaumnya. Nabi Saleh pun berkata kepada kaumnya:
" Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini seekor unta betina dari Allah sebagai tanda bagimu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang menyebabkan kamu ditimpa siksaan yang pedih." (QS. Al-A'raf: 73)
Kaum Tsamud pun tidak mengindahkan ajakan dari Nabi Saleh. Untuk membuktikan kebenaran risalahnya, Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Saleh berupa seekor unta betina yang keluar dari celah batu besar. Nabi Saleh meminta kaum Tsamud untuk membiarkan unta itu hidup dan tidak menyakitinya, serta membiarkannya minum air dari sumur secara bergantian dengan mereka.
© shutterstock.com
Meskipun sudah diperlihatkan dengan sangat jelas mukjizat dari unta Nabi Saleh tersebut, kaum Tsamud tetap membangkang. Sebagian besar orang-orang kaum Tsamud tidak percaya dengan Allah SWT dan membangkang perinta Nabi Saleh.
Mereka bahkan bahkan merencanakan untuk membunuh unta tersebut. Sekelompok dari mereka, yang dipimpin oleh seorang bernama Qadar bin Salif, akhirnya membunuh unta itu dengan cara memotong kakinya lalu membunuhnya.
Setelah pembunuhan unta tersebut, Nabi Saleh memperingatkan kaumnya bahwa mereka hanya memiliki waktu tiga hari untuk bertobat sebelum azab Allah turun kepada mereka. Namun, mereka malah mengejek dan mengancam Nabi Saleh.
Akhirnya, setelah tiga hari, azab Allah datang berupa gempa bumi yang dahsyat disertai suara yang menggelegar, yang menghancurkan kaum Tsamud dan membinasakan mereka semua kecuali Nabi Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya.
© shutterstock.com
Ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari kisah Nabi Saleh ini, yaitu:
Mengingatkan pentingnya menyembah hanya kepada Allah SWT dan menjauhi berhala atau bentuk penyembahan selain Allah.
Mukjizat unta Nabi Saleh menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah dan keajaiban yang diberikan kepada para nabi sebagai bukti kebenaran risalah mereka.
Menunjukkan akibat buruk dari pembangkangan terhadap perintah Allah dan para rasul-Nya.
Kisah Nabi Saleh merupakan pengingat bagi umat manusia untuk selalu beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta tidak sombong dan ingkar terhadap nikmat dan tanda-tanda yang diberikan oleh-Nya. Itulah kisah Nabi Saleh dan kaumnya yang bernama kaum Tsamud.
