© Dompet Dhuafa
Sejak memasuki era digital, kultur dunia berubah menjadi lebih dinamis, praktis, dan efisien. Era ini tidak bisa dihindari akan menyentuh berbagai lini kehidupan manusia, salah satunya dalam bersedekah yang bertransformasi menjadi sedekah atau zakat online.
Perkembangan teknologi tersebut memudahkan kita untuk terkoneksi ke tangan-tangan kebaikan. Sekarang kita semua bisa mengajak orang lain untuk sama-sama menjadi pribadi yang bermanfaat. Salah satunya dengan bersedekah dan juga berzakat online.
Tapi bagaimana hukum sedekah dan zakat online menurut kaca mata syariat?
Lalu, apakah sedekah atau zakat yang dilakukan secara online diperbolehkan? Apa hukum dan keutamaan dari sedekah atau zakat online?
Melansir dari zakat.or.id, Syaikh Yusuf Al-Qardhawi berpendapat bahwa,
“ Seorang pemberi zakat tidak harus menyatakan secara eksplisit kepada mustahik bahwa dana yang ia berikan adalah zakat. Oleh karena itu, apabila seorang muzakki (pemberi zakat) tanpa menyatakan kepada penerima zakat bahwa uang yang ia serahkan adalah zakat, maka zakatnya tetap sah.”
Artinya, seseorang bisa menyerahkan zakatnya secara online kepada lembaga amil zakat, tidak harus langsung ke mustahik.
Mengutip dari Dompet Dhuafa, berdasarkan keterangan dari Ustad Zul Ashfi, S.S,I, LC, ketika seorang muzakki sudah berniat membayar zakat maka hukumnya sudah sah.
“ Online itu hanya ibarat transportasi di mana seseorang dapat menunaikan zakatnya, zakatnya itu dibawa ke amil atau langsung ke mustahik. Ketika seorang muzakki sudah niat berzakat secara online dan lalu mendapatkan laporan, maka laporan itulah yang menggantikan akad. Akad bukanlah syarat sahnya zakat, yang terpenting saat menunaikan zakat tersebut jangan lupa mengucapkan niat dalam hati,” tuturnya.
Ustadz Abdul Somad juga menambahkan bahwa rukun berzakat adalah niat. Sedangkan untuk akad yang diucapkan merupakan sunnah yang afdhal jika dilakukan. Namun, tiadanya akad secara langsung tidak menggugurkan amalan sedekah atau pun zakat.
Adapun yang perlu diperhatikan saat seseorang hendak melakukan sedekah atau zakat secara online adalah tentang kejelasan penerimanya, baik jika itu adalah individu maupun lembaga. Hal ini dikarenakan tidak adanya interaksi langsung, maka menyerahkan sedekah atau zakat kepada pihak yang amanah sangatlah penting. Maka, perhatikan terkait keamanahan penerima sedekah atau zakat kita.
Setelah tahu hukum syariat terbuka dengan inovasi sedekah dan zakat online, maka kita dapat melakukan kebaikan kapan saja dan di mana saja. Lembaga pengelola zakat dan sedekah seperti Dompet Dhuafa memastikan kebaikan kita tersalurkan secara tepat sasaran. Selain itu, kamu bisa mengajak teman sejawat untuk berbuat kebaikan bersama-sama. Seru dan bermanfaat, kan!
Menjamurnya gerakan berbuat kebaikan dari daring menimbulkan hikmah sedekah dan zakat online dari perspektif baru. Apa saja?
Bersedekah secara online memang memberi jarak pada kita dari penerima manfaat. Hal tersebut tidaklah mengurangi nilai dari sedekah tersebut. Justru, tidak menampakkan diri dalam amalan ini sangat disukai Allah Swt. Hal ini sebagaimana firman Allah berikut:
“ Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” (QS. Al Baqarah: 271).
Bayangkan jika orang yang kita beri sedekah adalah orang yang kita kenal dan suatu saat mungkin kita bertemu lagi dengan orang tersebut. Mungkin akan muncul rasa riya’ dan merasa berjasa terhadap orang yang pernah kita sedekahi. Oleh karena itu, kita lebih dianjurkan untuk menyembunyikan amalan tersebut, karena Allah sangat mengerti hati hamba-hamba-Nya.
Salah satu keutamaan dari sedekah secara online adalah adanya bentuk tanggung jawab oleh lembaga kepada donatur melalui laporan penyaluran donasi. Laporan ini juga menjadi indikasi adanya transparansi dari lembaga dalam mengelola dana umat.
Dengan adanya laporan donasi, donatur juga bisa mengikuti perkembangan dari penerima manfaat atau program yang dibuat oleh lembaga untuk kemanfaatan penerima manfaat. Dengan begitu, lembaga juga wajib bersikap profesional dalam mendayagunakan dana umat.
For your information aja nih ya, selain transparansi, lembaga-lembaga sedekah dan zakat profesional juga memiliki kanal komunikasi seperti media sosial dan situs resmi yang bisa diakses masyarakat umum untuk meninjau langsung aktivitas dari lembaga tersebut.
Letak Indonesia yang berada di cincin api dunia mengindikasikan bahwa negeri ini rentan dengan terjadinya bencana. Dengan adanya kemudahan sedekah secara online maka upaya penanggulangan bencana jadi makin mudah dan memberi dampak yang besar bagi para korbannya. Saat bencana datang, masyarakat bisa langsung berdonasi untuk membantu saudara yang tertimpa bencana.
Hal inilah yang tidak didapatkan dari bersedekah secara langsung atau dengan cara konvensional. Meski begitu, bersedekah secara online juga harus memperhatikan beberapa hal yaitu kredibilitas lembaga penyalur zakat dan program yang ditawarkan oleh lembaga untuk pendayagunaan dana umat.
Untuk zakat, maka akan sangat membantu saudara golongan fakir dan miskin untuk bertahan hidup saat dan setelah bencana. Zakat berdayakan fakir dan miskin hingga mereka bisa berdiri di atas kaki sendiri (berdikari).
Berbuat baik tidak pernah semudah ini. Yuk, klik sedekah atau zakat sekarang juga di Dompet Dhuafa!