© Twitter.com/missfalasteenia
Serangan Israel terhadap Palestina hingga kini tak kunjung henti bahkan semakin memanas. Israel diduga gunakan senjata terlarang bom fosfor putih untuk menyerang di area perbatasan Lebanon dan Gaza. Hal ini diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri Palestina dan Human Rights Watch (HRW).
Menurut keterangan kelompok hak asasi manusia tersebut, pada Kamis malam (12/10/2023) telah dikonfirmasi bahwa Israel terbukti menggunakan bom fosfor putih yang ditunjukkan pada video pengeboman di jalur Gaza. Sudah jelas penggunaan bahan kimia ini sangat dapat menyebabkan perdebatan internasional karena dapat menyebabkan resiko yang cukup besar dalam jangka panjang.
Dikutip dari Liputan6.com bahwa seperti yang dikatakan oleh World Health Organization (WHO) bahwa fosfor putih merupakan zat kimia padat berupa lilin berwarna putih kekuningan dengan aroma mirip bawang putih. Bom fosfor putih digunakan hanya untuk keperluan militer seperti granat atau peluru untuk tujuan pencahayaan, sebagai tabir asap, hingga pembakar dan bukan untuk menyerang manusia.
Jika ingin tau lebih lanjut, Ini dia penjelasan mengenai bahaya bom fosfor putih yang digunakan Israel saat serang Gaza. Tidak hanya berdampak pada kesehatan tapi juga melanggar sisi kemanusiaan dan aturan perang dalam konvensi Jenewa Internasional.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa fosfor putih (white phosphorus) merupakan zat kimia padat berupa lilin berwarna putih kekuningan dengan aroma mirip bawang putih. Bom fosfor putih digunakan hanya untuk keperluan militer seperti granat atau peluru artileri untuk tujuan pencahayaan, sebagai tabir asap, hingga pembakar dan bukan untuk menyerang manusia.
Bom fosfor putih ini dapat menyala spontan di udara pada suhu diatas 30 derajat celcius dan panasnya mencapai lebih dari 800 derajat celcius (hampir 1.500 derajat fahrenheit). Suhu ini cukup tinggi dan bisa melelehkan logam dengan mudah. Hasil pembakarannya menyebabkan tersebarnya asap tebal berwarna putih pada sejumlah wilayah dan berlangsung selama tujuh menit.
Asap yang dihasilkan juga dapat menelan korban jiwa jika terkena paparan langsung oleh bom fosfor putih yang akan menyebabkan luka bakar, cedera serius, hingga mengganggu saluran pernapasan. Oleh karena itu penggunaan bom jenis ini sangat dilarang secara Internasional karena berdampak besar pada korban jiwa jika terjadi paparan.
Cedera yang diakibatkan oleh bom fosfor putih tidak main-main dan memiliki tingkat kesulitan tinggi untuk diobati jika dibandingkan dengan efek yang ditimbulkan bom biasa. Menurut para profesional yang pernah menangani korban zat berbahaya ini memerlukan pelatihan khusus untuk teknik penanganannya.
Bom fosfor putih membawa bahaya serius, baik terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan. Dalam konteks kesehatan, penggunaan bom fosfor putih dapat menyebabkan luka bakar yang sangat serius jika terkena paparan langsung.
Bom ini menghasilkan suhu yang sangat tinggi saat meledak, yang dapat mengakibatkan luka bakar fisik yang parah. Kontak langsung dengan fosfor putih yang terbakar juga dapat menyebabkan luka bakar kimia yang dalam. Selain itu, asap beracun yang dihasilkan oleh bom fosfor putih dapat membahayakan sistem pernapasan manusia jika terhirup.
Dalam konteks mata, bom fosfor putih dapat menyebabkan luka bakar mata yang parah. Paparan langsung terhadap partikel fosfor putih yang terbakar dapat mengakibatkan kerusakan kornea mata dan bahkan kebutaan jika tidak segera diobati.
Selain itu, asap yang dihasilkan oleh bom fosfor putih dapat menyebabkan iritasi mata yang serius seperti blefarospasme, fotofobia, lakrimasi, dan konjungtivitis.
Fosfor putih mampu membakar tubuh manusia hingga ke tulang tanpa henti, merusak organ, dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Selain terlarang, penggunaan senjata ini merupakan pelanggaran HAM terberat.
Dampak pada kesehatan jangka panjang juga merupakan masalah serius. Paparan fosfor putih dalam jangka panjang dapat merusak organ dalam tubuh manusia, seperti hati, ginjal, dan paru-paru.
Paparan berulang terhadap senyawa kimia ini juga dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit serius, termasuk kanker. Efek toksik dari senyawa kimia ini pada organ dalam dapat mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan dan berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
Di sisi lingkungan, penggunaan bom fosfor putih dapat mencemari tanah dan air. Senjata ini mengandung bahan kimia yang merusak ekosistem dan dapat berdampak negatif pada kehidupan laut.
Pencemaran lingkungan ini memiliki efek jangka panjang yang luas dan merugikan pada biodiversitas dan keselarasan lingkungan.
Dikutip dari laman Liputan6.com, penggunaan bom fosfor putih bisa dikatakan sebagai kejahatan perang. Seperti yang kita ketahui bahwa dampak yang ditimbulkan sangat serius bagi siapapun yang terpapar. Namun sayangnya, penggunaan fosfor putih tidak dilarang oleh konvensi internasional karena tidak termasuk dalam senjata pembakar melainkan digolongkan sebagai senjata kimia.
Konvensi internasional Jenewa 1977 melarang penggunaan senjata pembakar atau penggunaan bahan lain untuk menyerang warga sipil. Jika digunakan sebagai senjata, dapat menimbulkan sejumlah api yang menghujani suatu wilayah sehingga menimbulkan kerusakan yang cukup besar. Oleh karena itu, penggunaan fosfor putih dikatakan ilegal jika digunakan pada jangkauan dekat warga sipil.
Pada tahun 2009 HRW melaporkan bahwa Israel sudah sejak lama menggunakan senjata fosfor putih ini selama Operasi Cast Lead di jalur Gaza yang berlangsung dari 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009. Tidak hanya pada jalur Gaza saja, Human Rights Watch melaporkan bahwa pada zona perang dunia termasuk Suriah, Afghanistan, dan negara lain yang juga menelan banyak korban jiwa akibat penggunaan bom fosfor putih ini.
Editor: Tiara Martha Asnadhinata
