Bantu Ibu Jualan Es Dawet, Usna Juga Rawat Masjid Gantikan Ayah yang Sudah Meninggal

Reporter : Riza Umami
Rabu, 17 Maret 2021 14:26
Bantu Ibu Jualan Es Dawet, Usna Juga Rawat Masjid Gantikan Ayah yang Sudah Meninggal
Meski usianya masih belia, Usna mau membantu ibunya jualan es dawet bahkan merawat masjid menggantikan ayahnya yang telah tiada.

Anak-anak seharusnya menikmati masa kecil mereka dengan melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama orang tua yang begitu menyanyanginya. Sayangnya, tak semua anak seberuntung itu, bahkan beberapa harus berusaha dengan keras sedari usia yang masih belia.

Hal inilah yang harus dialami oleh seorang gadis kecil bernama Usna berikut ini. Dilansir dari laman kitabisa.com, dia kini duduk di kelas enam sekolah dasar. Sama seperti teman-temannya yang lain, Usna pun melakukan pembelajaran dengan online sekarang.

1 dari 4 halaman

Sayangnya, sang ibu cukup kesulitan untuk membayar kuota internet untuk anaknya tersebut. Akhirnya, Usna pun berusaha mencari cara agar tidak terlalu membebani sang ibu. Usna pun memutuskan untuk membantu ibunya dengan jualan es dawet.

Es dawet tersebut dia dapatkan dari saudaranya. Dia kemudian berkeliling di sekitar lingkungannya untuk jualan. Es dawetnya tersebut dijual dengan harga yang sangat murah yaitu 500 rupiah saja. Jika Usna berhasil menjual dagangannya sampai habis, dia akan mendapatkan uang 5000 rupiah.

2 dari 4 halaman

Kisah Usna

Namun bila es dawetnya tak habis, Usna biasanya membagikannya kepada teman-temannya secara gratis. Dia senang bisa berbagi dengan sesama karena baginya berbagi tak akan membuatnya rugi. Sebagian uang hasil jualan es dawet ini pun dia berikan pada ibunya dan sisanya untuk kebutuhan sekolahnya.

Sang ibu sendiri mencari rezeki dengan membuat keranjang dari anyaman bambu. Namun, penjualannya tak seberapa biasanya hanya dapat Rp5000 tiap hari. Padahal, ibunya menjadi tulang punggung keluarga setelah sang ayah meninggal dunia sehingga Usna kemudian memilih untuk membantu ibunya mencari uang.

3 dari 4 halaman

Tak cuma itu, Usna bahkan meluangkan waktunya untuk mengurus masjid yang berada di dekat rumahnya. Masjid tersebut berdiri di atas tanah yang diwakafkan oleh almarhum ayahnya. Dulu, sang ayahlah yang menjadi marbot di sana, tetapi kini Usna yang melanjutkan perjuangan ayahnya tersebut untuk mengurus masjid itu.

Kisah Usna

Yang cukup pilu, Al-Qur'an di masjid tersebut sudah lapuk sehingga sulit untuk dibaca. Usna pun mempunyai keinginan menyumbangkan Al-Qur'an untuk masjid itu. Sayangnya, uang yang biasa dia dapat hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah saja.

4 dari 4 halaman

Marilah kita bantu Usna agar dia bisa menyumbangkan Al-Qur'an untuk masjid tersebut dan juga membantunya agar bisa membeli baju baru untuk di hari lebaran nanti. Donasi bisa disalurkan melalui link berikut ini.

kitabisa.com/campaign/hafaratemaniusna

Semoga Usna dan ibunya diberikan kesehatan selalu dan dilancarkan rezekinya. Selain itu, semoga dia bisa terus melanjutkan pendidikannya dan tumbuh menjadi orang yang sukses nantinya.

Beri Komentar