© 2021 Liputan6.com/Herman Zakharia
Batik adalah gabungan seni dan kerajinan. Batik adalah kain yang dibuat dalam pola tertentu menggunakan lilin dan pewarna kain lalu diproses dengan cara tertentu. Sejak tahun 2009 lalu, keseluruhan teknik, teknologi dan juga pengembangan motif serta budaya terkait dengan batik telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Wah, bangga kan?
Seni menghias kain dengan menggunakan lilin dan pewarna memang sudah dipraktekkan di berbagai belahan dunia, mulai dari Cina, Indona, Jepang, Amerika Selatan. Dan di Indonesia, kita menyebutnya dengan nama batik.
Kata batik diduga ambatik' yang berarti 'kain berbintik-bintik kecil'. Akhiran 'tik' berarti titik kecil. Batik adalah kata kerja (membatik) dan kata benda (kain yang dibuat dengan metode membatik).
Batik adalah kain yang udah simbolisme dan budaya meresap di kehidupan masyarakat Indonesia dari sejak lahir hingga kematian menjemput. Bayi yang baru lahir digendong dengan kain batik, pernikahan dibalut dengan kain batik dan saat meninggal, jenazah diselimuti kain batik. Kain batik juga diaplikasikan dalam desain pakaian sehari-hari bahkan dalam model pakaian untuk bisnis atau akademis.
Lalu apakah batik hanya ada di Jawa saja? Engga dong. Ada banyak banget jenis batik di Indonesia, diantaranya;
Nah, merujuk pada teknik pembutaannya, batik dibagi lagi menjadi batik tulis, batik cap dan juga batik printing. Seperti apa ulasannya yuk cari tahu di artikel Diadona berikut ini:
Proses pembuatan batik tulis dilakukan dengan membuat motifnya secara manual dan langsung di kain. Makanya, satu kain batik bisa memakan waktu 2-3 bulan lamanya lho!
Menulis batik dilakukan menggunakan canting yang terbuat dari tembaga dengan gagang dari bambu. Nah, di ujung canting ini terdapat berbagai macam lubang. Ada bagian canting serupa bak penampung cairan malam atau pewarna untuk membatik. Cairan ini yang akan dituliskan pada batik sesuai dengan motif yang telah digambar sebelumnya. Karena digambar manual, umumnya batik tulis memiliki motif bebas.
Mengerjakan batik tulis perlu beberapa proses. Pertama, menggambar sketsa di atas kain, trus menuliskan cairan dengan canting yang dilanjutkan dengan proses pewarnaan. Selanjutnya, kain dibasuh dengan soda, dijemur lalu disetrika.
Seperti namanya, batik cap adalah batik yang dibuat dengan menggunakan canting cap. Bentuknya mirip dengan stempel cap dengan ukuran yang lebih besar. Motifnya tentu sesuai dengan motif batik dong.
Proses pembuatan batik adalah dengan menempelkan canting cap ke kain yang diingkan. Lebih simple sih, namun tetap menggunakan tenaga manual dengan proses pembuatan perlembarnya memakan waktu sekitar 2-3 hari. Nah karena dibuat dengan cara menempelkan cap, maka motif batik ini lebih rapi dan juga berulang.
Dari namanya saja pasti kamu sudah bisa menebak bagimana proses pembuatan batik ini kan? Yup, batik printing dibuat dengan cara dicetak atau diprint, bisa secara manual atau menggunakan mesin.
Proses produksinya dilakukan dengan membuat motif terlebih dahulu. Lalu, motif tersebut dibuat pencetakan layaknya alat untuk sablon. Lalu motif yang sudah diberikan bahan pewarna ditempelkan di kain yang sudah disiapkan deh! Lebih mudah dibanding kedua jenis batik di atas kan?
Proses produksi yang sedemikian rupa ini kadang disamakan dengan sablon. Nggak salah sih karena hanya ada perbedaan dalam segi motif cetakan. Dan karena proses inilah banyak yang menolak batik ini masuk dalam kategori batik.
Kain dengan printing batik adalah kain yang biasanya digunakan untuk pembuatan seragam dan baju onveksi lainnya. Alasannya, tentu karena harganya yang murah juga ketersediaan yang melimpah.
Batik adalah warisan budaya Indonesia yang sudah diakui dunia. Melestarikannya nggak cuman dengan cara mengenakannya, tapi juga tahu sejarah dan seluk beluk mengenai batik. Setuju nggak nih?
