© Antara Foto/Dedhez
Ada banyak sekali tempat-tempat yang dipercaya sebagai kawasan angker sejak zaman dahulu. Walaupun pembangunan masif sudah dilakukan, masih saja tempat yang tidak bisa dijamah oleh pembangunan tersebut. Salah satunya adalah Batu Bleneng di jalan Tol Cipali.
Di jalan tol yang menghubungkan daerah Cikopo, Purwakarta dengan Palimanan, dan Cirebon ini terdapat sebuah kawasan yang konon dikenal sangat angker oleh warga setempat ataupun orang-orang yang pernah melewati kwasan tersebut. Tempat itu berada di KM 181-182.
Di situlah terdapat mitos yang berkembang di masyarakat tentang angkernya tol Cipali. Batu besar tersebut dikenal dengan Batu Bleneng. Batu tersebut berada di sebuah bukit bernama Bukit Salam yang disulap menjadi jalan tol oleh pemerintah.
Warga sekitar percaya bahwa Batu Bleneng tersebut tidak bisa dipindah ataupun dihancurkan. Beberapa dari mereka juga percaya bahwa batu yang seukuran mini bus itu adalah sumbat dari mata air raksasa yang ada di bawahnya. Jika batu tersebut dipindah ataupun dihancurkan maka hal yang tidak dinginkan akan terjadi.
Melansir dari berbagai sumber, dulu ketika masa pembangunan tol, Batu tersebut pernah dicoba untuk dipindahkan. Namun, usaha tersebut malah menimbulkan korban jiwa. Yaitu, seorang sopir alat berat yang mencoba memindahkan Batu tersebut.
Proyek pun mengalah, mereka memilih untuk membelokkan jalur di kawasan tersebut dari pada akan timbul korban jiwa selanjutnya. Masyarakat sendiri juga menyayangkan hal tersebut, karena saat pembuatan jalan tol pihak developer tidak berkonsultasi dengan masyarakat setempat tentang Batu tersebut.
Setelah proyek tol selesai dan diresmikan, di jalan tol ini terjadi beberapa kecelakaan yang mengakibatkan sejumlah orang tewas dan luka-luka. Hal ini menumbuhkan persepsi masyarakat soal mitos Batu Bleneng dan kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di jalan Tol Cipali. Beberapa penduduk bahkan sempat mengadakan doa bersama di sekitar batu dengan harapan tidak akan ada lagi kejadian buruk yang terjadi.
Tapi jika dilihat dari kondisi jalan yang lurus dan panjang penyebab kecelakaan juga bisa disebabkan pengemudi yang mengantuk. Faktor lain seperti imbas dari pemotongan Gunung Salam yang menjadikan bentuk jalur tol di KM 181-182 menjadi letter S. Kondisi ini membuat jalan jadi berkelok dan menanjak dan rawan terjadi kecelakaan.
Beragam mitos yang beredar di masyarakat mungkin membuat kita bingung, penuturan mana yang paling bisa dipercaya? Sebagai orang biasa, ada baiknya jika tetap bersikap netral. Pastikan saja tetap waspada dan hati-hati saat melintas di tol Cipali.
Kalau menurutmu gimana nih?