© Thesun.co.uk
Setiap orang tua pasti mempunyai cita-cita, yaitu mempunyai anak. Untuk orang tua, anak adalah hal yang paling berharga dari apapun di muka bumi, sehingga mereka akan menjaganya dengan sepenuh hati. Jika kehilangan, tentu saja perasaan akan terasa hancur berkeping-keping, meski tak berdarah sekalipun.
Di Amerika Serikat (AS), melansir dari Thesun.co.uk, seorang wanita bernama Sarah Gliem mengandung seorang anak. Tentu, ini adalah momen yang paling membahagiakan untuk dirinya dan juga sang suami. Tapi kita semua tahu, tak ada yang takdir akan seperti apa ke depannya.
Ketika lagi hamil, pada suatu waktu Sarah mengalami pendarahan hebat di rumah. Ya, tentu saja di rumah karena Amerika sedang darurat virus corona. Namun karena mendesak, dia dan sang suami, Jared, bergegas pergi ke rumah sakit.
Ketika sampai di rumah sakit, Sarah yang sedang mengandung dimasukan ke dalam sebuah ruangan. Namun di samping itu, Jared tak diizinkan masuk. Ya, alasannya karena penyebaran virus corona, physical distancing.
Setelah beberapa saat, di sanalah kabar duka muncul. Bayi mereka, yang sebelumnya telah diberi nama Cameron, sudah tak bernyawa alias meninggal dunia. Sarah keguguran.
Sebenarnya, sebelum ini mereka telah mempunyai anak, tapi dia juga meninggal. Namanya Chloe. Untuk dapat hamil kembali, mereka butuh waktu sekitar 15 bulan.
Tapi sang bayi meninggal, dan yang lebih menyedihkan Jared sebagai sang suami pun calon Ayah bahkan nggak bisa mendekat untuk memeluknya. Karena Covid-19, Jared hanya bisa duduk di luar ruangan, menangis di balik pintu kaca. Di saat inilah, Sarah memberanikan diri untuk mengambil foto sang suami.
Bahkan Sarah sebagai sang Istri hanya bisa memberi kabar tersebut melalui ponsel.
" Bayangkan duduk di lorong menangis karena kamu tahu impian kamu menjadi orang tua untuk anak yang bernapas, hangat dan tumbuh, sudah hilang lagi," kata Sarah.