© Dokumetasi Kepala Dukuh
Pandemi covid-19 sudah berdampak banyak sekali terhadap masyarakat, khususnya di Indonesia. Salah satu yang terkena dampak adalah sektor pendidikan, sekolah-sekolah harus libur karena pandemi ini.
Untungnya ada teknologi internet yang bisa membantu para pelajar tetap bisa mengakses pendidikan meskipun tidak ke sekolah. Kendati demikian, ada saja masalah yang muncul yaitu keterbatasan cakupan sinyal internet di beberapa daerah tertentu.
Dilansir dari Kompas, salah satu daerah yang susah sinyal adalah Gunungkidul di Yogyakarta. Bahkan beberapa siswa yang bberasal dari daerah tersebut harus naik ke bukit terlebih dahulu jika ingin mengakses pelajaran.
Sejak adanya pandemi covid-19 ini para siswa harus belajar dari rumah. Salah satunya adalah Alodia Daffa Sinanta, seorang siswa SMP dari Desa Petir Gunungkidul. Namun miris ia harus naik ke bukit jika hendak memepelajari materi ataupun tugas sekolah yang disampaikan secara online.
Alodia bersama para siswa lain berkumpul dan berangkat bersama untuk naik ke atas bukit dan belajar di sana. Mereka harus berjalan sekitar 20 menit untuk samapai di atas bukit tersebut. Hal ini sudah mereka lakukan selama satu bulan lebih.
Kepala desa setempat mengatakan bahwa Desa Petir adalah salah satu tempat blank spot signal. Hal ini dikarenakan desa tersebut berada di perbukitab karst.
Selain itu, juga belum ada penyedia jasa seluler yang bersedia beroperasi di desa tersebut. Alhasil, para siswa harus naik gunung terlenih dahulu jika ingin mengerjakan tugas sekolah.