© 2024 Dok. Pribadi Santi Wahyuni
Santi Wahyuni dikenal sebagai salah satu beauty creator yang kece. Perempuan asal Bandung, Jawa Barat tersebut mulai menekuni profesinya sebagai beauty creator di tahun 2012 lalu.
Sebagai beauty creator, tentunya Santi kerap membagikan hasil makeup karakter. Mulai dari kreasi makeup karakter unik, bertema hantu, hingga nyeleneh sekalipun sudah pernah dijajalnya.
Sebut saja, makeup karakter vampire, hantu, ice cream, tokoh superhero, hingga Disney dan masih banyak lainnya menghiasi sosial media dari Santi Wahyuni. Ia membagikan kisah awal mula dirinya akhirnya bisa terjun ke dunia beauty creator kepada diadona.id nih! Yuk, disimak cerita lengkapnya.
Awal mula Santi menekuni profesi ini dimulai dari hobi semata. Ia kemudian tergerak untuk melanjutkan kegiatannya hingga kini menjadi beauty creator yang menghasilkan banyak karya-karya kreatif untuk polesan wajahnya.
Santi mulai menekui kegiatan bermakeupnya tersebut di tahun 2012 lalu. Kini, perjalanan karirnya hingga sudah banyak menghasilkan endorsment itu sudah berjalan selama kurang lebih 12 tahun.
Sebelumnya, Santi mengaku memang hobi foto model dan selalu memakai makeup sendiri. Kegiatan itu ia lakukan sejak tahun 2012 lalu, hingga kemudian ia iseng-iseng mencoba mengasah kemampuan bermakeupnya.
" Jadi, dulu memang hobi foto model dan suka makeup sendiri tanpa MUA. Terus teman-teman model lain juga jadi pingin dimakeupin juga," kata Santi.
" Jujur saat itu aku males makeupin orang, tapi kalau teman-teman maksa ya aku makeupin alakadarnya aja," ungkapnya.
Bermodal dari aktivitasnya itulah, Santi kemudian dimintai tolong salah satu temannya untuk membantu makeup di hajatan pernikahan. Di awal itu, Santi menceritakan, dirinya langsung harus menangani 10 orang sekaligus di satu waktu.
Meski bayarannya waktu itu belum seberapa, kala itu Santi hanya dibayar sebesar Rp200 ribu saja untuk mendandani 10 orang. Tetapi, Santi tak ambil pusing dan tetap berhasil menjalani profesinya itu.
Diluar dugaan, ternyata respon dari orang-orang yang telah menyewa jasanya justru sangat positif. Melakukan makeup ke banyak orang pertama kalinya ini Santi hanya membutuhkan waktu yang tak begitu lama. Ia memulainya di waktu subuh, dan tuntas pada pukul 09.00 pagi.
" Aku langsung makeupin kurang lebih 10 orangan. Awalnya pesimis, takut mereka ga suka. Tapi ternyata responnya positif. Keluarganya pada suka makeup-ku," kata perempuan kelahiran 1991 tersebut.
" Padahal waktu itu aku cuma pake produk-produk makeup lokal yang terbilang murah-murah banget kaya bedak viva karung gitu. Lalu aku dapet bayaran pertama 200 ribu untuk 10 orang itu," ceritanya sambil tertawa mengenang masa-masa awal dirinya mulai menjalani profesi sebagai MUA.
Dari pengalaman itulah Santi justru terpacu untuk mendalami kemampuan bermakeupnya. Ia mulai serius untuk menekuni job sebagai MUA.
Hasil dari job tersebut ia gunakan untuk mengupgrade alat-alat makeup dan brand makeup yang lebih bagus. Dengan aktivitasnya ini, Santi mengaku setiap bulan selalu mendapat job makeup dari klien lho!
Mulai dari, ibu-ibu hajatan, kondangan, siwuda, photoshoot dan masih banyak lainnya menggunakan jasa makeup dari Santi.
Sampai pada tahun 2020, saat pandemi Covid-19, job makeup Santi yang semula ia jadikan sebagai sampingan tambahan penghasilan meredup. Santi yang awalnya bekerja sebagai pegawai pabrik biasa itupun mulai putar otak untuk menambah penghasilannya.
Meski jasa makeup Santi terbilang sepi, ia tak berputus asa dan justru menemukan ide untuk mendapat penghasilan lebih.
Nah, rencana itu dimulai dengan membuat konten-konten makeup dengan merias wajahnya sendiri. Mulai dari makeup bergaya cantik, hingga kini paling banyak ia membuat makeup karakter.
Hasil dari konten yang dibuatnya, ia upload di sosial media TikTok dan Instagramnya. Ternyata, usahanya membuahkan hasil hingga mampu mendatangkan endorsment.
" Waktu pandemi 2020, semua makeupku nganggur, sepi job. Jadi aku iseng ngonten-ngonten ngerias wajah sendiri lagi," ujar Santi.
" Terus aku mulai tiktokkan tuh. Konten-konten makeupku, aku uplod di TikTok dan ada yang viral hingga akhirnya mendatangkan endorsement sampe detik ini alhamdulillah setiap bulannya selalu ada," lanjutnya.
Santi juga mulai digaet salah satu aplikasi Snack Video dari hasil konten makuep yang dibuatnya. Hal itu benar-benar mendatangkan rezeki bagi Santi hingga meningkatkan followers sosial medianya kini.
" Aku juga digaet aplikasi Snack Video untuk jadi kreator disana , dan dapet fee perbulan. Jadi, sekarang lebih ke ngonten aja setiap hari karena cukup di rumah pun sudah menghasilkan," jelas Santi.
Di balik konten-konten kreatif yang dibuatnya, tentu saja ada suka duka yang telah dilalui Santi. Menurutnya, sebagai beauty creator, hal yang paling menguras energi adalah memikirkan ide untuk konten yang akan dibuatnya.
" Sukanya tiap dapat endorsment ya, bisa punya produk makeup dan skincare gratis. Dukanya, lumayan menguras pikiran untuk terus nyari ide bikin konten," ungkap Santi.
Bahkan, Santi harus memulai pekerjaannya tersebut di tengah malam menunggu suasana sepi. Mengingat, dirinya adalah sosok ibu satu anak yang juga harus membagi waktu.
" Sering ngonten tengah malem juga karena aku ini seorang ibu 1 anak. Jdi hrus nunggu anak tidur dulu. Selesai ngonten bisa jam 2-3 subuh. Cukup melelahkan walau cuma duduk depan kamera," kata Santi.
Santi juga bercerita, membuat makuep karakter itu susah-susah gampang. Bahkan, harus berpacu dengan mood yang ada pada dirinya.
" Segampang apapun makeup karakternya, kalau lagi gak mood justru susah. Tapi kalo lagi happy, sesulit apapun tetep semangat bikinnya," katanya.
Dari sekian makuep karakter yang dibuatnya, Santi mengatakan, yang paling susah adalah makeup bertema hantu, salah satunya vampire. Karakter makeup ini diungkapkannya, terbilang ribet.
Alih-alih menggunakan taring palsu, Santi sangat totalitas dan lebih memilih mencetak tariny sendiri. Hal ini ia lakukan guna mendapatkan hasil makeup yang sesuai.
Dalam sekali membuat konten makeup vamire ini, Santi harus fokus selama 2 jam sendiri lho!
" Apalagi kalo makeup sfx kan bikin luka-lukanya itu lumayan ribet pake lem-lem, bikin fake blood . Kalau bikin vampir kan suka bikin taring palsunya dulu lumayan gampang-gampang susah," jelasnya.
" Soalnya aku pake taring yang aku cetak sendiri, bukan yag langsung pakai. Pernah beli taring yang langsung pakai malah gak cocok di aku dan keliatan banget fakenya," imbuh Santi.
Meskipun susah dalam merealisaikan makeup karakter vampire dan harus usaha maksimal, tetapi karakter yang satu ini justru yang paling disukai Santi. Hal itu selain memang terlihat hasilnya yang bagus, juga penuh perjuangan merealisasikannya.
" Paling suka karakter vampire, soalnya dia itu karakter hantu yang rapih dan misterius juga. Terus juga karena perjuangan di belakangnya itu," ungkap Santi.
Bergelut di dunia makeup, rupanya selama ini Santi menginspirasikan sosok ibunya. Rupanya, bakat seninya itu didapatkan pula dari sang ibu.
Perempuan lulusan SMK Jurusan administrasi perkantoran tersebut mengungkapkan, sosok ibunya adalah sangat lua biasa.
Sang ibu memiliki talenta yang begitu memotivasi dirinya untuk semakin menyeriusi pekerjaannya sebagai beauty creator.
" Mamaku sewaktu masih bugar banyak banget talentanya. Suka jadi asisten MUA juga, penjahit busana wanita, instruktur senam juga, suka bikin kue pengantin, jadi salah satu anggota kesenian Sunda gamelan sebagai sindennya," ungkapnya.
Dari ibunya inilah, Santi ingin menjadi seorang wanita karir yang serba bisa dan sukses di masa depan.
" Jadi aku pingin kaya beliau yang serba bisa dan bisa struggle menjalani hidup," lanjutnya.
Kini, sudah sekitar 12 tahun Santi menekuni profesinya di bidang makeup. Dari situ ia banyak mencari inspirasi-inspirasi dari beauty vlogger luar negeri.
Hal itu guna mengasah kemampuan bermakeupnya untuk menghasilkan konten-konten makeup karakter yang semakin menarik.
" Dulu aku suka nonton beauty vlogger luar kak. Kaya Nikkie Tutorial sama James Charless. adi kalo makeup tutorial gitu aku suka terinspirasi dari yg luar negri," katanya.
Itulah cerita dari Santi Wahyuni, sosok beautu creator asal Bandung yang menekuni aktivitasnya bermula dari hobi semata. Sukses selalu Santi!
