© Lintas Resonan
Lintas Resonan hadir sebagai wadah bagi para musisi dan pecinta musik yang memberikan semangat berekspresi dan bereksplorasi untuk melakukan sesuatu di luar zona nyaman atau melampaui kebiasaan. Pada gelaran perdananya, Lintas Resonan akan menampilkan kolaborasi lintas genre para musisi bertalenta tanah air Loh Diazens.
Di antaranya Danilla, Efek Rumah Kaca, Sore, Barasuara, dan Perunggu yang akan menggetarkan hati para penikmat musik Indonesia. Rangkaian acara ini siap dilaksanakan di beberapa titik di lima kota mulai dari 15 Juni 2024 di Bandung, menyusul Cirebon, Karawang, Semarang, dan Tangerang Selatan.
© Lintas Resonan
Wendi Putranto selaku Perwakilan Lintas Resonan menjelaskan jika pihaknya ingin mendorong para musisi maupun penikmat musik untuk bisa merasakan nikmatnya hidup dengan semangat berekspresi dan bereksplorasi hingga melampaui kebiasaan dan keluar dari zona nyaman dalam berbagai hal yang mereka sukai dan dengan caranya sendiri.
" Untuk itu, semangat berekspresi dan bereksplorasi ini ditandai dengan diselenggarakannya rangkaian acara Lintas Resonan yang akan menghadirkan kolaborasi lintas genre dari para musisi bertalenta tanah air yang akan memberikan pengalaman baru dan eksklusif kepada para penikmat musik di Indonesia,” ungkap Wendi.
Kemudian, pemilihan line-up dan kolaborasi Lintas Resonan memiliki alasan kuat yang dapat dilihat dari konsistensi dan perjalanan musik para musisi. Wendi menambahkan jika pihaknya menghadirkan para musisi bertalenta seperti Danilla, Barasuara, Sore, ERK, dan Perunggu yang dikenal dengan perjalanan musiknya yang konsisten dan menghasilkan karya-karya yang berkualitas.
" Kami melihat mereka memiliki keberanian untuk keluar dari zona nyaman dalam berkreasi dan berkarya. Kami rasa persona mereka mampu menginspirasi serta memberikan semangat kepada penikmat musiknya untuk dapat merasakan nikmatnya hidup melalui karya yang ekspresif dan eksploratif,” jelas Wendi.
© Lintas Resonan
Kolaborasi lintas genre ini akan menjadi sesuatu yang cukup baru dari panggung-panggung sebelumnya. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para line-up yang akan tampil di Lintas Resonan, terutama bagi Perunggu.
“ Waktu pertama kali diajak Mas Wendi untuk project ini, kami kaget dan senang banget karena bisa tampil bareng teman-teman musisi yang sudah senior. Di satu sisi ada tanggung jawab ingin tampil keren dalam kolaborasi ini,” ungkap Maul Ibrahim personil Perunggu.
Hal yang sama juga turut disampaikan oleh Iga Massardi personil Barasuara. “ Salah satu perasaan paling berharga adalah ketika satu musisi terkoneksi dengan musisi yang lain, dengan kolaborasi akan menciptakan ilmu baru bagi kami. Tentunya kami senang banget bisa kolaborasi dengan musisi lain dan menghasilkan satu entitas musik baru yang fresh buat audiens Lintas Resonan,” kata Iga.
Keseruan saat mempersiapkan kolaborasi Lintas Resonan sudah dirasakan para line-up saat proses brainstorming seperti yang disampaikan Danilla, “ Saya senang banget karena bisa ngulik lagu teman-teman musisi lain yang bener-bener di luar genre aku, jadi saat kolaborasi kita bisa punya resonan yang sama. Kita jadi bisa saling mengeksplorasi musik masing-masing dan bisa saling terhubung lewat musik. Semoga kolaborasi kami bisa menginspirasi audiens, bahwa keluar dari zona nyaman itu sangat menyenangkan.”
“ Dari komposisi yang akan kita bawakan dalam kolaborasi pasti menjadi sesuatu yang baru. Kami sangat merasakan banyak manfaat dari kolaborasi, yang paling utama bisa dapat amunisi tambahan untuk membuat karya selanjutnya. Semoga para penikmat musik yang hadir di Lintas Resonan dapat merasakan euforia dari kolaborasi kami,” tambah Cholil Mahmud personil Efek Rumah Kaca.
Semangat berekspresi dan bereksplorasi melampaui kebiasaan yang dihadirkan Lintas Resonan diharapkan dapat memberikan esensi para penikmat musik untuk dapat merasakan nikmatnya hidup dengan berani keluar dari zona nyaman.
“ Sebagai musisi, saya bisa merasakan nikmatnya hidup ketika berhasil membuat sesuatu yang baru dari hasil kolaborasi melalui proses yang panjang, eksplorasi musiknya dalam resonan yang sama hingga menjadi suatu karya yang menggetarkan dan kita bisa sama-sama celebrate itu. Kami juga ingin para penikmat musik bisa ikut merayakan ini bersama kami dan kita akan seru-seruan di Lintas Resonan,” jelas Awan Garnida personil Sore.
© Lintas Resonan
Dalam keterangannya yang diberikan kapada Diadona, Wendi Putranto, sempat merasa jika Lintas Resonan ini tidak akan berlanjut meskipun sudah direncakan dalam waktu yang relatif lama. Namun, di detik-detik akhir, masing-masing musisi kompak untuk melanjutkan apa yang sudah direncanakan sedari awal.
Bahkan, kolaborasi-kolaborasi yang sebelumnya tidak terpikirkan akan tersaji di panggung Lintas Resonan ini. Dan ya, sekarang kita semua hanya perlu menunggu panggung ini digelar dan menikmati berbagai kolaborasi di dalamnya.
Gelaran perdana Lintas Resonan akan menampilkan kolaborasi dua musisi lintas genre yang diselenggarakan di sepuluh titik di lima kota, yaitu:
Kolaborasi Danilla x Perunggu: Bandung 15 & 29 Juni, Cirebon 6 Juli, dan Karawang 13 Juli.
Kolaborasi Sore x Barasuara: Cirebon 22 Juni, Bandung 27 Juli, dan Semarang 3 Agustus.
Kolaborasi Efek Rumah Kaca x Barasuara: Bandung 20 Juli, Semarang 10 Agustus, dan Tangerang Selatan 24 Agustus.
Harga tiket masuk Lintas Resonan senilai Rp 100.000 yang bisa didapatkan melalui Kiostix (sudah termasuk F&B, merchandise, dan produk sponsor).