Bikin Haru, Pengorbanan Pemuda Wuhan Karantina Diri Agar Keluarga Nggak Tertular Corona

Reporter : Firstyo M.D.
Selasa, 3 Maret 2020 14:20
Bikin Haru, Pengorbanan Pemuda Wuhan Karantina Diri Agar Keluarga Nggak Tertular Corona
Pengorbanan dilakukan demi orang-orang yang dicintai.

Virus Corona telah menyebar ke berbagai negara di dunia. Bahkan, belakangan baru diumumkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo bahwa penyakit yang disebut COVID-19 itu telah masuk ke Indonesia dengan dua orang domisili Depok sebagai penderitanya.

Di daerah asal penyakit tersebut bermula, yakni di Wuhan, China, upaya pemberantasan COVID-19 juga masih terus berlangsung. Karantina di sejumlah rumah sakit masih terus dilakukan.

Bahkan ada juga warga yang memutuskan untuk melakukan karantina mandiri. Gimana tuh?

1 dari 3 halaman

Dilansir dari worldofbuzz.com, seorang mahasiswa di salah satu universitas Wuhan bernama Guo Yeu memutuskan untuk mengarantina dirinya sendiri di garasi karena nggak ingin menularkan COVID-19 pada orang lain dan anggota keluarganya.

Ceritanya berawal dari kepulangan Guo Yeu ke daerah asalnya di Cangzhou pada 22 Januari 2020. Kepulangannya itu dilakukan setelah kota tempat ia bersekolah menjadi pusat penyebaran virus mematikan tersebut.

Demi menghindari kemungkinan terburuk, Guo Yeu mengenakan sarung tangan dan masker sampai tiga lapisan. Ayahnya pun membawakannya alkohol untuk mensterilkan seluruh barang bawaannya setiba di bandara.

Guo Yeu bahkan nggak bicara dengan siapapun demi menghindari kontak dengan manusia.

Karantina mandiri

2 dari 3 halaman

Setibanya di rumah, Guo Yeu nggak bisa langsung berbaur dengan keluarga. Khawatir akan menularkan penyakit, pria 25 tahun tersebut memutuskan untuk mengarantina dirinya sendiri.

" Karena saya kembali dari Wuhan yang jadi pusat penyebaran virus, saya takut menyebarkannya ke orang lain sehingga saya putuskan untuk mengarantina diri di garasi rumah selama 14 hari," tuturnya.

Baru dua hari karantina mandirinya berlangsung, Guo Yeu mendapat kabar kurang mengenakkan. Teman sekelas di universitasnya ternyata terinfeksi virus corona. Guo Yeu pun berinisiatif untuk memeriksakan diri.

Hasilnya positif. Guo Yeu pun langsung dirawat intensif di rumah sakit. Beruntung, pada tanggal 7 Februari ia dinyatakan sembuh dan sudah boleh pulang dari rumah sakit.

Karantina mandiri

3 dari 3 halaman

Walau begitu, Guo Yeu tetap berinisiatif mengarantina dirinya kembali di garasi sepulang dari rumah sakit. Selama 14 hari masa karantina, dia sama sekali nggak berinteraksi langsung dengan anggota keluarga. Semua interaksi dilakukan lewat handphone. Untuk memberikan makanan, keluarga mengirimkannya lewat celah di pintu garasi.

Karantina mandiri

Setelah masa karantina berlalu, Guo Yeu baru bisa merasa lega karena nggak satu pun anggota keluarganya tertular virus corona. Dia sendiri juga bisa kembali sehat dan beraktivitas seperti sedia kala.

Karantina mandiri

Perbuatan Guo Yeu tersebut langsung mendapat sanjungan dari banyak pihak. Kesadarannya untuk membatasi interaksi demi nggak menulari orang-orang yang dia cintai adalah salah satu bentuk kasih sayang tertinggi.

Beri Komentar