© Instagram.com/@sarahkeihl
Baru saja selebgram Sarah Keihl membuat heboh jagat dunia maya. Ia mengatakan, rela menjual keperawanannya untuk membantu krisis ekonomi akibat virus corona.
Ia membagikan pernyataannya tersebut di akun Instagramnya @sarahkkeihl. Sontak para netizen dihebohkan oleh pernyataan Sarah Keihl tersebut.
Namun, postingan tersebut telah dihapus oleh Sarah. Tetapi, video dari postingan tersebut telah beredar di dunia maya.
Nyelang duek po o fren. Kok kyok e lumayan iki. pic.twitter.com/nje8r9B9S5
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit tersebut, Sarah Keihl mengatakan akan menjual keperawanannya seharga Rp 2 miliar. Ia juga berjanji bahwa uang sebanyak itu akan 100 persen disumbangkan untuk membantu ekonomi masyarakat akibat virus corona.
Akibat pernyataannya tersebut, Sarah mendapatkan banyak hujatan dari para netizen.
Namun, baru saja hari Kamis (21/5/2020) pagi, Sarah Keihl mengklarifikasi pernyataan kontroversinya tersebut. Ia mengatakan kalau pernyataan tersebut merupakan sebuah sarkasme terhadap orang yang tidak peka terhadap masalah ini.
Ia pun juga meminta maaf kepada para netizen karena pernyataan menjual keperawanannya tersebut membuat banyak orang marah.
Lihat postingan ini di Instagram
"Semoga di bulan suci ramadan ini saya mendapatkan maaf dari teman2 semua, saya khilaf dan tdk tau akan seperti ini, ini menjadi efek jera untuk saya," tulis Sarah Keihl dalam captionnya.
Tetapi, beredar juga di lini masa Twitter kalau pernyataan Sarah tersebut merupakan strateginya untuk menaikkan pamor atau engagement. Semua itu sudah diatur oleh Sarah beserta manajemennya.
Dalam bukti chat Sarah dengan seseorang tersebut, dikatakan bahwa Sarah akan membuat sebuah video klarifikasi. Entah video klarifikasi apa yang Sarah Keihl akan bagikan.
Menanggapi bukti chat yang tersebar luas tersebut, Sarah Keihl membuat pernyataan di Insta Story miliknya.
Dalam Insta Storynya, Sarah Keihl mengatakan kalau apapun yang beredar berkaitan dengan dirinya adalah hoaks. Ia juga membuat pernyataan bakal rehat dari sosmed hingga waktu yang belum pasti.
Kalau bukti chat itu benar, sepenting itukah mencari popularitas di tengah wabah virus corona sepert ini? Menurut kalian gimana gaes tanggapannya terhadap sensasi ini?