© Instagram.com/jakjour810
Bikin geger, baru saja video orang terkapar di pinggir jalan kembali menghebohkan netizen. Kali ini pra tersebut ditemukan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Sayangnya tak ada satupun yang menolong pria itu, kebanyakan dari mereka hanya melihat dan beberapa merekam. Bukan tanpa asalan, ternyata warga setempat tak berani menolong karena takut pria tersebut terjangkit virus corona.
Lihat postingan ini di Instagram
Video pria terkapar tersebut ternyata viral melalui instagram @jakjour810 yang diunggah pada hai Senin (23/03) pagi. Dalam video tersebut juga terdengar bahwa hal itu terjadi di kawasan Tanah Abang.
"Di Tanah Abang, ada yang tergeletak dan tidak ada yang menolong, baru depan saya nih. Di jembatan Tanah Abang" ujar pria yang merekam video tersebut.
Dilansir dari media lokal pada hari Senin (23/03), Kapolsek Tanah Abang, AKBP Raden Muhammad Jauhari mengatakan bahwa peristwa tersebut terjadi pada hari Jumat (20/03). Kejadian ini lebih tepatnya terjaid di trotoar kolong flyover Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Gambir, Jakarta Pusat.
Menurut Raden, saksi dari persitwa ini adalah seorang penjual kopi. Saat itu saksi berujar bahwa pria yang tergeletak tersebut mengatakan tangannya kram dan mengaku belum makan sebelum akhirnya terkapar.
" Saksi sempat mendekati dan laki-laki tersebut sempat ngomong 'saya belum makan dan sedang tidak enak badan,'" ungkap Raden.
Saat itu saksi hendak menolong namun dilarang oleh rekannya. Hal ini karena dikhawatirkan kalau pria tersebut terinfeksi corona.
" Saksi mau menolong, namun dicegah oleh temannya bernama Nurdi yang khawatir takut sakit Corona," Ujar Raden.
Tak menunggu lama, warga setempat pun langsung melapor ke Dinas Kesehatan DKI sehingga petugas langsung datang mengecek kondisi pria tersebut. Pada saat itu pula, pria itu langsung diamankan dan dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulan.
Sampai saat ini ternyata belum ditemukan penyebab pasti pria tersebut terkapar di jalan. Namun, polisi meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan kabar yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
Baca juga berta tentang pemakaman warga yang terkena covid-19 hanya dihadiri 3 keluarga dan petugas pemakaman.