Blasteran Jerman, Bryan Domani Justru Pelanggan Setia Warteg hingga Punya Menu Favorit

Reporter : Arifina
Jumat, 11 November 2022 09:53
Blasteran Jerman, Bryan Domani Justru Pelanggan Setia Warteg hingga Punya Menu Favorit
Wajah emang bule, tapi soal makanan tetap melokal ya!

Dikenal sebagi aktor yang memiliki paras tampan kebulean, Bryan Domani rupanya justru menyukai makanan lokal khas Inodenesia, lho! Ia mengaku selama ini menjadi pelanggan setia warung tegal alias warteg.

Setiap ada kesempatan, Bryan Domani akan mengunjungi warteg favoritnya untuk mengisi perutnya yang lapar.

1 dari 6 halaman

" Aku suka masakan warteg karena itu paling deket dengan masakan ibu, masakan rumah," ujar Bryan saat menjadi bintang tamu Tonight Show belum lama ini.

Saking seringnya ke warteg, Bryan bahkan dikenali oleh pemilik warung. Bintang film dan sinetron ini seakan tak risau makan di keramaian.

2 dari 6 halaman

Bryan Domani

Setiap kali ke warteg langganannya, Bryan bahkan tak perlu menyebut menu yang dipesan karena pemiliknya akan langsyng menyodorkan makanan favoritnya.

" Mereka udah tahu kok, aku duduk langsung dikasih apa yang aku suka. Bukan touch screen lagi, udah otomatis," ungkapnya.

3 dari 6 halaman

Kesukaan Bryan Domani dengan makanan lokal sekaligus menampik anggapan warganet bahwa ia jarang ke warteg. Rumah makan itu jadi kesukaannya lantaran harganya murah dan rasanya enak.

" Kita tahu masaknya di belakang juga. Kalau udah kenal, udah tahu bersih atau enggak," sambungnya.

Dari sekian menu makanan khas warteg, bintang film Miracle in Cell No 7 itu punya menu wajib yang selalu dipesan setiap kali makan. Dua di antaranya adalah tempe orek dan petai goreng.

4 dari 6 halaman

Bryan Domani

Menurut Bryan, tempe orek yang versi basah begitu enak disantap. Sementara, kalau petai ia lebih suka hanya digoreng biasa.

" Enggak mau ditaruh di sambal atau apa, maunya pete goreng doang. Pete bakar juga enak. Kulit tipisnya itu enak, soalnya lebih kres gitu," kata Bryan.

Pria blsteran Jerman itu juga menyukai jengkol. Tapi, untuk makanan satu ini ia lebih selektif. Pasalnya, jengkol yang diolah bukan oleh orang yang ahli rasanya dinilai tidak enak.

" Kalau enggak ngerti masaknya, juga pahit kan," ucapnya.

5 dari 6 halaman

Meski kerap tinggal berpindah-pindah tempat sejak kecil, Bryan tak asing dengan masakan Indonesia. Sebab sang ibu selalu menghidangkan masakan Indonesia untuk keluarganya saat tinggal di luar negeri, meski sang ayah berprofesi sebagai excecutive chef.

" Papaku setiap hari kerjaannya masak, jadi enggak mungkin masak lagi di rumah. Jadi, setiap hari makan makanan Indonesia, masakan mama, atau pulang-pulang (dia) minta dimasakin mi goreng," sambung Bryan.

6 dari 6 halaman

Bryan Domani

" Masa dia kerja 18 jam, pulang-pulang aku minta masakin, pasti disentil aku," lanjutnya.

Kalaupun ingin suasana berbeda, Bryan mengaku akan datang ke dapur hotel untuk mencicip makanan lain. Hal itu bisa dilakukannya karena keluarganya tinggal di apartemen dekat hotel.

" Cuma masuk ke dapur, dapur hotel, masuk, ambil aja," ungkapnya.

Beri Komentar