© 2019 Https://www.diadona.id /Fazil Irwan
Saat ini zamannya transfer online dan ada banyak sekali aplikasi e-wallet sekarang yang sangat memudahkan bagi orang-orang untuk berbelanja dan membeli apa pun. Ternyata kecanggihan teknologi ini tak hanya digunakan oleh para pedagang modern tetapi juga digunakan oleh pengemis.
Dilansir dari laman World of Buzz (30/11), makin menjamurnya gaya hidup tanpa uang tunai ini juga dimanfaatkan oleh sejumlah pengemis di Tiongkok yang sudah menggunakan kode QR untuk menerima transfer online dari orang-orang yang ingin berbagi pada mereka.
Para pengemis ini tak perlu lagi menadahkan tangannya untuk menerima uang. Mereka hanya perlu menyiapkan kode QR yang bisa menerimaa pembayaran transfer online menggunakan aplikasi Alipay atau WeChat Wallet, canggih sekali bukan?
Hal ini dikarenakan penduduk di Tiongkok sekarang kebanyakan menggunakan pembayaran online dan sudah jarang membawa uang tunai, sehingga para pengemis pun berusaha mengikuti tren yang ada di negara tersebut untuk memudahkan baik bagi mereka maupun bagi para pemberi sumbangan.
Orang-orang pun menyambut baik hal ini karena mereka tak perlu repot-repot mencari uang kecil untuk diberikan pada pengemis. Selain itu para pengemis juga mendapatkan uang yang cukup banyak dengan cara ini karena setiap kali ada orang yang memindai kode QR miliknya, maka dia akan mendapatkan 0,7 sampai 1,5 yuan yang jika dikonversikan ke rupiah nilainya Rp1.400 sampai Rp3.000.
Dengan menggunakan kode QR ini pendapatan para pengemis bahkan bertambah. Mereka bisa mengumpulkan sampai 4.536 yuan atau kurang lebih 9 juta rupiah dalam seminggu. Jumlah yang sangat banyak bagi pengemis. Mungkin hal ini masih dianggap agak aneh terutama di negara kita tetapi bagi Tiongkok ini adalah salah satu hal yang baik dalam penerapan ekonomi tanpa uang tunai (cashless economy).
Canggih sekali, bukan? Bagaimana pendapatmu tentang para pengemis modern ini?