© Unsplash
14 Februari mungkin adalah sebuah momen yang ditunggu-tunggu oleh pasangan muda-mudi diseluruh dunia. Pada tanggal itu adalah jatuhnya hari Valentine. Para muda-mudi menganggap ini adalah hari kasih sayang, sebuah momen untuk menguatkan sebuah hubungan.
Dari mulai saling bertukar hadiah, memberikan coklat kepada pasangan masing-masing, dan tak lupa bunga mawar merah sebagai bukti ketulusan hati. Apakah semua euforia ini ada dengan sendirinya? Jelas tidak. Ada sejarah yang melatarbelakangi, sejarah kelam dan hitam tepatnya.
Kisah ini terjadi pada zaman Romawi Kuno. Saat itu yang berkuasa adalah Kaisar Claudius II, seorang Kaisar yang terkenal sangat sadis. Ia tak segan untuk memenggal, menyiksa, membunuh siapapun yang tidak patuh terhadap perintahnya.
Dikutip dari laman independent.co.uk, ada tiga pendeta yang bernama Valentinus yang hidup di zaman Kaisar Claudius. Ketiga-tiganya dihukum mati oleh Kaisar karena cinta kasih yang mereka sebarkan kepada sesama.
Alkisah, Claudius II melarang seluruh tentara muda untuk menikah, sebab itu akan membuat loyo di medan perang. Namun, ada seorang pendeta atau uskup yang bernama Valentine yang melanggar perintah itu. Secara diam-diam Ia menikahkan seorang pasangan tentara muda.
Setelah kabar itu sampai di telinga Claudius, pendeta Valentine dimasukkan ke dalam penjara dan akan dihukum mati. Namun sebelum dihukum mati, Ia sempat menuliskan surat terkahirnya kepada kekasihnya yang ditutup dengan kata 'dari Valentine-mu'
Kisah selanjutnya adalah tentang Pendeta Valentine yang juga dihukum mati oleh Claudius II. Dia harus mendekam di balik jeruji penjara karena kebiasaannya membantu umat kristiani yang teraniyaya sebab Claudius II. Saat di penjara, konon ia telah menyembuhkan penglihatan salah satu tahanan wanita yang kemudian menjadi kekasihnya.
Yang terakhir juga ada seorang Pendeta yang bernama Valentine yang dipenggal oleh kaisar Claudius, hal itu disebabkan dia sering bersebrangan pendapat dengan sang Kaisar.
Semua eksekusi hukuman mati yang dilakukan terhadap Pendeta Valentine itu dilakukan di tanggal 14 Februari di tahun yang berbeda. Konon, setelah Kaisar Claudius tidak lagi memimpin kekaisaran Romawi, salah satu dari tengkorang dari Velentine yang dipenggal dipajang di Basilika Santa Maria sebuah gereja di Roma.
Hal tersebut dilakukan oleh umat Kristiani untuk mengenang segala cinta kasih yang disebarkan oleh pendeta Valentine selama masa hidupnya.
Nah, Itu dia sedikit sisi lain dari Hari Valentine yang dipercaya sebagai hari kasih sayang. Namun harus diawali dengan harga tiga nyawa seorang pendeta. Adakah versi lain tentang misteri kelam hari Valentine? Tuliskan di kolom komentar, ya.