© Https://www.instagram.com/partners_in_goodness/
Sejumlah orang memang sulit untuk menerima seseorang yang memiliki rupa atau fisik yang berbeda dengan mereka. Orang tersebut pun akan diejek bahkan sampai dihina-hina. Itulah yang dialami oleh seorang anak berikut ini.
Ia adalah putri dari pasangan Ibu Imas dan Bapak Belo. Anaknya ini bernama Ines yang berusia 8 tahun. Dia adalah penyandang lumpuh polio yang telah mengalami kondisi tersebut sejak lahir.
Sehari-hari, Ines hanya bisa berbaring lemas dan tak bisa berbuat banyak. Meski sudah cukup besar, tetapi Ines tak bisa lari-larian dan bermain seperti anak lainnya. Badan Ines pun kurus akibat asupan gizi yang tidak mencukupi.
Sedangkan, Bapak Belo hanyalah buruh serabutan dengan penghasilan tak menentu. Terkadang, saat tak ada pekerjaan, beliau mencari pasir di sungai yang dihargai 7 ribu rupiah per karungnya.
Selain Ines, Ibu Imas dan Bapak Belo memiliki tiga anak lagi yang semuanya tidak bersekolah. Sebenarnya, anak pertama mereka sempat mendapatkan bantuan untuk sekolah tetapi keluarga ini tak mampu memberikan uang saku tiap hari dan berbagai kebutuhan sekolah lainnya. Oleh sebab itu, dia pun putus sekolah.
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah yang jauh dari kata aman dengan tembok yang hampir roboh, atap yang bolong di sana-sini dan dinding yang terpaksa ditutupi terpal serta spanduk bekas. Mereka berenam hidup di rumah berukuran 2x6 yang berada di Kampung Cingnanen RT 04 RW 02 Kelurahan Keradenan Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor Jawa Barat.
View this post on Instagram
Ibu Imas sendiri sering merasa sedih akibat komentar kejam yang dilontarkan oleh orang lain pada anaknya, Ines. Bahkan ada yang mengatai Ines 'monyet' melihat kondisinya tersebut. Ada juga yang lari ketakutan saat melihat anaknya tersebut.
Mari kita membantu meringankan beban keluarga ini dengan memberikan donasi di nomor rekening 7770800808 (Bank Mandiri Syariah) atas nama Partner in goodness dan bisa konfirmasi di nomor WA 085694390941.
Semoga orang-orang lebih bisa menerima kondisi Ines tanpa memandang sebelah mata kepadanya dan semoga rezeki keluarga Bu Imas serta Bapak Belo ini selalu dilancarkan oleh-Nya.