Cerita Sedih di Balik Pria Luluan S2 yang Pernah Jadi Manajer dan Kini Pilih untuk Jualan Balon

Reporter : Riza Umami
Rabu, 25 November 2020 07:17
Cerita Sedih di Balik Pria Luluan S2 yang Pernah Jadi Manajer dan Kini Pilih untuk Jualan Balon
Kini ia pun berjualan balon demi mencari rezeki.

Baru-baru ini, sebuah video viral di media sosial. Dalam video yang diunggah pertama kali oleh akun TikTok @hobbymakan.id itu terlihat seorang pria yang mengatakan bahwa sebenarnya dia adalah lulusan S2, tetapi memilih untuk berjualan balon sekarang.

Pria yang kemudian diundang ke acara Hitam Putih ini pun mengatakan bahwa namanya adalah Supriyanto. Sebelum jualan seperti sekarang ini, sebenarnya dia dulu pernah bekerja sebagai seorang manajer HRD di sebuah perusahaan yang berada di Jakarta.

1 dari 3 halaman

Namun pada suatu ketika, dia bermimpi yang membuatnya memutuskan untuk berhijrah. Supriyanto mengatakan bahwa dirinya begitu lelah dengan kemunafikan yang ada dalam pekerjaannya tersebut serta masih banyak lagi masalah yang harus dia hadapi.

Tukang Balon Lulusan S2

Dia pun memutuskan untuk pindah. Awalnya, dia tak tahu, tetapi entah bagaimana Supriyanto pun tiba di Pontianak. Saat baru sampai, sebenarnya dia berniat untuk mencari pekerjaan di sana, tetapi tasnya yang berisi dokumen untuk cari kerja malah hilang. Dia akhirnya menjadi tukang balon untuk mencari rezeki.

2 dari 3 halaman

Dalam acara Hitam Putih tersebut, Supriyanto sempat mengatakan, " Anak dan istri sudah meninggal akibat kecelakaan, hal itu juga yang membuat saya memilih untuk hijrah dan untuk melupakan masa lalu agar enjoy dan fokus, kemudiah hijrah ke Pontianak" .

Pria yang berusia 54 tahun ini merasa bahwa dalam hidupnya cobaan datang silih berganti mulai dari kematian istri dan anaknya, masalah pekerjaan, usaha yang gagal, kemudian dia pun selalu bertanya setiap sholat malam ada apa dengan hidupnya dan kenapa bisa jadi seperti demikian. Akhirnya, dia pun mendapatkan mimpi yang memintanya untuk pergi dan hijrah.

Tukang Balon Lulusan S2

Sebenarnya, Supriyanto memilih hijrah ke Pontianak waktu itu karena harga tikernya murah, tetapi sesampainya di sana ternyata dia malah kehilangan tasnya. Setelah kehilangan tasnya itu, dia bingung harus tinggal di mana karena tak punya uang. Ternyata ada beberapa orang yang memperhatikannya sedang kebingungan dan mereka ternyata membantunya kemudian dia dipertemukan dengan bapak penjual balon.

3 dari 3 halaman

Dari sanalah, dia kemudian menjadi tukang balon dan ternyata pekerjaan ini justru terasa lebih nyaman baginya. Bahkan, Supriyanto mengatakan bahwa ternyata penghasilannya lebih menguntungkan. Dia bahkan tak malu dengan pekerjaannya sekarang ini dan yang penting halal serta tidak menyusahkan orang lain.

Hanya dari berjualan balon dan beberapa dagangan lainnya ini, Supriyanto bahkan sudah bisa membeli tanah satu kavling dan dia mengatakan kalau uangnya sudah mencapai sembilan juta rupiah sekarang ini. Dia pun ingin membuka sebuah usaha kuliner di Pontianak sana. Semoga keinginannya terwujud dan dilancarkan selalu rezekinya ya.

 

Beri Komentar