© 2020 Https://www.hellomagazine.com
Ia menjadi anggota pertama Kerajaan Inggris yang memberikan suara dalam pemilihan presiden (Pilpres) di Amerika Serikat.
Melansir Newsweek, sebuah sumber yang dekat dengan Meghan mengonfirmasi bahwa Duchess of Sussex memberikan suaranya, meskipun dia tidak diberi tahu apakah dia akan memberikan suara pada hari pemungutan suara. Meghan berhak memilih karena merupakan warga negara Amerika yang lahir di California.
Sementara Pangeran Harry tidak bisa memilih, karena dia bukan warga negara Amerika Serikat, selain aturan keluarga kerajaan yang mengharuskan netral secara politik. Dikutip dari Huffington Post, Rabu (4/11/2020), Harry sempat mengimbau warga Amerika untuk memberikan suara saat diwawancarai oleh Time100 TV.
" Pemilihan ini walau saya tak akan bisa memilih, tapi banyak dari Anda yang mungkin mengetahuinya, saya tak bisa memilih di Inggris sepanjang hayat saya. Mendekati November, sangat penting bahwa kita menolak ujaran kebencian, misinformasi, dan negativitas daring," ujarnya.
Sementara itu, Meghan Markle juga menyuarakan pentingnya voting dalam pemilihan presiden kali ini dengan mengacu pada persaingan signifikan antara Donald Trump dan Joe Biden. " Setiap empat tahun kita diberitahu hal yang sama, bahwa ini adalah pemilihan suara terpenting sepanjang hidup kita," ucapnya.
Tapi, saat ini benar-benar penting. Ketika kita memilih, nilai-nilai kita diwujudkan ke dalam aksi dan suara kita didengarkan. Suara Anda jadi pengingat bahwa Anda penting, karena memang demikian dan Anda berhak didengarkan," imbuh Meghan.
Ibu satu anak ini tidak secara tegas mendukung calon tertentu meski ia mengaku sangat tertarik melihat potensi wakil Joe Biden, Senator Kamala Harris, sebagai Wakil Presiden AS. " Anda tahu, bagi saya, tumbuh jadi seorag birasial, apakah jadi boneka atau seorang pekerja kantoran, Anda butuh seseorang yang seperti Anda di kapasitas tertentu," kata Meghan Markle dalam percakapan dengan aktivis dan feminis Gloria Steinem.
Terkait sikap politik yang ditunjukkan Meghan Markle dan Pangeran Harry, Istana Buckingham memilih untuk menjaga jarak. " Duke tak lagi bekerja sebagai anggota Kerajaan Inggris aktif dan komentar apa pun yang disampaikan ada dalam kapasitas pribadi," ujar seorang juru bicara istana.
Sementara itu, Meghan dan teman-teman aktivisnya mencoba menyentuh para calon pemilih dengan isu-isu yang berkembang selama proses pemilihan. Ini termasuk mengkritik Trump dan tim hukumnya karena mencoba menekan pemilih dan Pengadilan Tinggi Texas Minggu lalu karena menolak petisi Partai Republik.
Meghan mengatakan orang kulit berwarna diintimidasi ketika mengantri untuk memilih. Dia bilang dia tidak ingin mengalaminya karena itu menakutkan. Komentarnya memprovokasi Trump untuk berbicara.
" Saya bukan penggemarnya. Ia mungkin telah mendengarnya. Tapi, saya berharap semoga Harry beruntung karena ia benar-benar membutuhkannya," sahutnya.