© 2020 Shutterstock.com/BrAt82
Ciri-ciri pantun terdiri dari dua kalimat sampiran dan dua kalimat isi, dengan irama silang, indah, dan punya makna yang penting.
Pasti sering denger kan?
Tapi apa ciri-ciri pantun harus selalu demikian? Boleh nggak sih bebas layaknya puisi? Oh, tentu nggak bisa dong. Buat lebih mengerti tentang pantun, simak ulasan Diadona berikut yuk!
Pengertian pantun adalah puisi lama dana kesusastraan Bahasa Indonesia yang udah dikenal luas. Tahu nggak sih, pantun juga digunakan dalam berbagai bahasa di Nusantara lho.
Tapi karena menariknya dan punya daya pikat sendiri, kini pantun nggak cuman ada di plaform adat atau bahasa, tapi hingga ke berbagai acara bahkan sampai di program hiburan komedi acara televisi.
Pantun adalah puisi lama yang terdiri dari empat baris serta punya sampiran dan juga isi. Tapi nggak semua pusii lama bisa disebut dengan pantun.
Kata 'pantun' berasal dari kata patutun yang artinya diharapkan bisa menjadi penuntun hidup bagi prang yang mendegar atau membacanya.
Tapi apakah semua puisi lama bisa disebut pantun? Oh, tentu enggak. Ada ciri-ciri pantun yang khas banget kok.
Pada prosa tiap rangkaian kalimat adalah paragraf yang merupakan satu gagasan utama. Mirip seperti penulisan pada umumnya, bukan? Sedangkan pada puisi, rangkaian kalimat tersebut disebut dengan bait. Tiap baitnya berisi satu gagasan dengan ciri khas sendiri tergantung pada jensi puisinya.
Nah, ciri-ciri pantun yang merupakan puisi lama ini malah semakin kuat. Tiap baitnya selalu terdiri atas emapt baris. Selalu, yah. Dan barisan kata-kata pada pantun disebut dengan larik.
Pada awalnya pantun ini bukan puisi yang tertulis, melainkan puisi yang disampaikan secara lisan. Makanya, tiap baris dibuat sesederhana mungkin namun tetap dengan isi yang padat. Kare hal itu lah maka ciri-ciri pantun umumnya terdiri cuman dari 8 - 12 kata.
Ciri-ciri pantun yang khas, unik banget, dan membuatnya gampang diingat adalah keberadaan sampiran dan isi. Apa sih artinya?
Gini, sampiran adalah pengantar pantun yang umumnya terdiri dari kalimat yang jenaka, yang kadang nggak berhubungan dengan isi. Ciri-ciri pantun pada sampiran ini biasanya merupakan kalimat ringan yang menggambarkan peristiwa aatau kebiasaan yang ada di masyarakat.
Ciri-ciri pantun yakni meletakkan sampiran pada baris pertama dan kedua. Sedangkan isi pantun diletakkan di baris ketiga dan keempat.
Apa sih Rima itu? Yaitu kesamaan bunyi yang ada pada puisi. Nggak cuman sebagai ciri-ciri pantun aja, puisi lama juga kental sama keberadaan rima ini.
Dan pantun puya rima yang khas yang kuat banget yaitu a-b-a-b. Inilah ciri-ciri pantun yang membuat sampiran dan isinya jadi punya kesamaan bunyi.
Kalau cuman ngomongin ciri-ciri pantun doang tapi nggak dikasih contoh, pasti pada bingung ya kan? Ayuk sini main pantun sama Diadona.
Contoh pantun, melansir RomaDecade:
Pisau tak akan tajam selalu
Karena itu harus diasah
Tuhan tak akan meninggalkanmu
Di saat engkau kena masalah
Bait pertama dan kedua pada pantun di atas, masuk dalam ciri-ciri pantun yaitu sampiran. Sedangkan bait ketiga dan keempat adalah isi.
Kayak yang udah Diadona bahas di atas nih, sampiran merupakan adalah pengantar pantun yang nggak berhubungan dengan isi. Apa coba hubungannya antara pisau dengan Tuhan? Nah, sampiran pantun biasanya berhubungan dengan hal-hal yang lucu, yang ringan dan menggambarkan peristiwa di masyarakat.
Sedangkan ciri-ciri pantun yaitu pada bait ketiga dan empat merupakan isi dari pantun itu sendiri.
Lalu apa sih yang dimaskud dengan pantun berkait? Gimana ciri-ciri pantun ini?
Sesuai dengan namanya, pantun berkait adalah pantun yang saling berkaitan antara bait pertama, bait kedua hingga bait penutup. Maka, ciri-ciri pantun ini yaitu terletak pada keberadaan cerita atau alur dari pantun.
Selain itu ada juga ciri-ciri pantun berkait yang membedakannya dengan pantun lainnya, yaitu:
Baris kedua dan keempat pada bait pertama diturunkan atau diulang pada baris pertama dan ketiga dari bait kedua.
Selanjutnya, perulangan ini berlanjut sampai bait-bait berikutnya
Ciri-ciri pantun berkait ini yakni nggak terikat oleh unsur persajakan
Pantun berkait berisi petuah atau nasihat
Karena punya ciri-ciri pantun yang terdiri dari satu bait yang adanya jalinan antar bait tersebut, maka pantun ini juga disebut dengan seloka. Lalu seperti apa sih contoh pantun berkait ini?
anak ayam turun sepuluh
mati satu tinggal sembilan
tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
supaya engkau tidak ketinggalan
anak ayam turun sembilan
mati satu tinggal delapan
ilmu boleh sedikit ketinggalan
tapi jangan sampai putus harapan
anak ayam turun delapan
mati satu tinggal lah tujuh
hidup harus penuh harapan
jadikan itu jalan yang di tuju
Nah terlihat kan kalau, kalimat kedua dan keempat pada bait pertama, diturunkan atau diulang pada baris pertama dan ketiga dari bait kedua.
Seusai dengan namanya, ciri-ciri pantun jenaka yaitu pantun yang isinya memang bertujuan untuk meghibur orang. Meski kadang juga dijadikan sebagai media untuk saling sindir dalam suasana yang akrab tanpa membuat sasaran jadi ngerasa tersinggung.
Kayak gimana nih contoh ciri-ciri pantun jenaka? Melansir Roma Decade, ini nih contoh pantun jenaka.
Jalan-jalan naik delman
Keliling kota hingga senja
Teman mengaku teman
Kalau tersedia maunya saja
Kunang-kunang berlaksa-laksa
Di selagi hujan badannya basah
Pinjam duwit setengah memaksa
Bayar hutangnya benar-benar susah
Ciri-ciri pantun udah pasti kamu ketahui sebelum membaca artikek Diadona kali ini, tapi jadi makin jelas kan? Gampang kan buatnya? Yuk bikin yuk!