© Instagram.com/stuntmanmarta
Masa pandemi ini secara nggak langsung membuat kita jadi lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Karena itu, nggak jarang kita jadi ingin mencoba berbagai hal baru untuk mengisi waktu luang.
Naasnya, hal ini malah berujung petaka bagi gadis berusia 24 tahun bernama Marta Bustos. Gara-gara ia ingin membuat kosmetik di rumah, Marta jadi harus kehilangan penglihatannya.
Melansir dari dailystar (1/7), insiden ini terjadi saat Marta berencana membuat sabun dan kosmetik homemade di rumahnya. Saat itu, ia nggak sengaja menyemprotkan zat natrium hidroksida ke matanya yang membuat kedua mata gadis ini terbakar.
Akibat kejadian naas yang menimpanya itu, Marta dilarikan ke Pusat Medis Harborview dan membuatnya membutuhkan transplantasi kornea.
" Marta memiliki tim medis yang menstabilkan matanya sampai hari Minggu. Sekarang, ada dua tim dokter yang ditugaskan untuk menangani masalah ini," kata sang ibu, Anna Gongora.
Meski menderita kerusakan yang parah, tim dokter mengatakan bahwa penglihatan gadis ini suatu saat bisa pulih lagi, meski nggak sepenuhnya.
" Tim dokter telah meyakinkan dia (Marta) untuk pertama kalinya bahwa mereka akan memulihkan penglihatannya. Kami tidak tahu berapa persen ia akan pulih, tapi kami tahu ia akan bisa melihat lagi," sambung ibunya.
Marta sendiri baru saja pindah dari Spanyol ke Seattle, Amerika. Sayangnya, karena adanya lockdown, sang ibu jadi tak bisa menemui putrinya yang sedang terluka di Amerika.
Untuk membiayai pengobatan sang anak, orang tua Marta membuka donasi pada laman GoFundMe dan berhasil mengumpulkan dana lebih dari €246.000 atau sekitar Rp 3,9 miliar, jauh melebihi target awal mereka yang sebesar €75.000 atau setara Rp 1,2 miliar.
Meski begitu, ada beberapa orang yang mempertanyakan sikap keluarga Marta ini yang masih saja membuka kolom donasi meski sudah melampaui target.
Menanggapi hal ini, Anna mengatakan bahwa mereka akan menutup donasi pada laman GoFundMe ini pada 30 Juni dan akan membagikan rincian uang donasi setransparan mungkin dengan bantuan penasihat hukum.
" Kami ingin mengucapkan terima kasih pada semua orang yang sudah membantu kami dengan segala cara. Kami menyadari bahwa ada banyak orang baik yang terlibat meski tak tahu Marta," ungkap sang ibu.
Ia mengatakan bahwa saat ini keluarganya tak tahu berapa biaya perawatan yang harus dijalani Marta nantinya.
" Kami tidak memiliki anggaran untuk seluruh proses pengobatan, kami hanya tahu bahwa Marta telah dioperasi sebanyak empat kali dan ia telah dirawat di rumah sakit selama sembilan hari," tuturnya.
Selain itu, Anna juga mengatakan nantinya ia dan keluarga akan mendonasikan sisa uang yang mereka peroleh untuk kegiatan amal setelah transplantasi kornea Marta selesai.
Semoga saja Marta bisa segera pulih lagi ya dan kejadian seperti ini nggak terulang lagi.