© Themindfulword.org
Saya sering bertanya-tanya tentang cinta. Misalnya, apakah cinta harus distandari dengan kenyamanan. Kalau jika iya, apakah cinta juga akan berakhir begitu saja jika suatu hubungan menemukan sebuah kejenuhan.
Menurut saya, jika sebuah hubungan dipagari dengan 'kenyamanan-kejenuhan', maka sampai kapan pun suatu hubungan nggak akan berhasil. Gini, kamu nyaman dengan seseorang kemudian singkat cerita menjalani sebuah hubungan. Pada satu titik, kamu menemukan kejenuhan dalam hubungan itu dan kamu memutuskan untuk mengakhiri hubungan itu. Kemudian kamu nyaman lagi dengan seseorang yang lain, dan begitu seterusnya sikluh hubungan 'nyaman-jenuh'.
Kemudian siang ini saya melihat sebuah kisah cinta seorang wanita yang dia bagikan di media sosial yang disebut Twitter dengan akun @akucupcup. Begini kisahnya...
Karena akun tersebut bernama Cuping, maka mari sebut saja dia adalah seorang wanita yang bernama Cuping. Dia berdomisili Depok. Pada suatu waktu, dia berkenalan dengan seorang cowok bernama Riqfi melalui salah satu media sosial. Ternyata, cowok ini berasal dari Subang. Subang itu di Jawa Barat, ya.
Setelah saling berkenalan (ya jelas dong), singkat cerita akhirnya mereka menjalani suatu hubungan sepasang kekasih. Tapi karena perbedaan jarak, mereka harus menjalani hubungan jarak jauh, atau Long Distance Relationship (LDR).
Sebut saja mereka sudah menjalani LDR dalam beberapa waktu (entah berapa lama). Cuping sendiri sangat kuat dan siap untuk menjalani LDR. Tapi, tidak dengan kekasihnya. Cowoknya itu merasa jenuh dengan hubungan jarak jauh itu.
Ketika rasa jenuh itu muncul, cowoknya itu meminta 'sesuatu' yang Cuping nggak bisa lakuin untuknya. Karena hal ini, Cuping juga sebenarnya udah minta mengakhiri hubungan itu sampai lima kali, tapi Riqfi masih saja nggak mau.
Hingga untuk yang ke enam kalinya, Riqfi akhirnya men-iya-kan untuk mengakhiri hubungan tersebut. Dan karena hal inilah semuanya kebongkar, ternyata Riqfi sudah mendapatkan apa yang dia 'mau' dari wanita lain.
Kalau dari screenshotan-nya, cowoknya itu meminta 'pap' (Post a Picture) Cuping. Tertulis di chat-annya 'atas/bawah'... atau bisa jadi hal yang lebih lainnya, siapa yang tahu.
Meski sudah ketahuan selingkuh dan apalagi si cowok membenarkannya, Cuping tetap mendoakan yang terbaik untuk si Riqfi. Dia juga meminta perempuan untuk selalu menjaga si Riqfi dan selalu membuatnya bahagia. Padahal, Cuping dan (mantan) pacar berencana untuk saling bertemu setelah Cuping menjalankan UNBK.
Kak Cuping, saya percaya bahwa ketika seseorang benar-benar mencitai, kejenuhan nggak akan dijadikan sebuah alasan untuk mengakhiri hubungan. Percayalah, kamu berhak untuk mendapatkan laki-laki yang benar-benar mencintaimu, yang nggak akan tumbang meski kejenuhan sering menghampiri.
Semangat ya!