© 2021 ANTONIO GUILLEM/SHUTTERSTOCK
Sebagai seorang yang sering mantengin internet, kamu mungkin sering banget mendengar istlah 'viral'. Menurut Urban Dictionary, viral adalah gambar, video, atau link yang menyebar dengan cepat ke masyarakat akibat sering dibagikan.
Nah, nggak ada ketentuan yang jelas berapa ambang batas suatu konten bisa disebut viral. Beberapa analisa video menyebut kalau tolak ukurnya berada di angka 100 ribu views, karena 53% video Youtube punya views kurang dari 50 dan kurang dari 1% nya saja yang punya satu juta views. Tapi di sisi lain, beerapa analis bilang berpendapat kalau batasan viral adalah pada tingkat mana konten tersebut dikonsumsi. Kalau konten itu menerima 40 ribu hit dalam waktu empat jam saja, trus kemudian angka tersebut menurut, konten tersebut masih bisa disebut viral.
Sederhananya nih, menurut Vertical Rail, ambang batas viral adalah relatif. Tapi terlepas dari definisi dan penjabarannya, kita cenderung mengetahuai sesuatu jadi viral setelah kita melihatnya.
Dalam digital marketing, viral adalah hal penting banget karena bisa meningkatkan brand awareness atau meningkatkan traffic situs atau mencapai tingkat popularitas tertentu di sosial media.
Sayangnya nih, menjadi viral bukan hal yang mudah. Kadang nih konten yangd ibuat dengan niat dan budget besar eh kalah dengan video atau konten sederhana yang dibuat seadanya tanpa sengaja. Dilansir dari berbagai sumber, kali ini Diadona bakalan bantu kamu menjadi viral dengan ngasih tau apa saja sih konten-konten yang bakalan dilirik oleh orang?
Salah satu hal penting untuk mencapai viral adalah topik, dna ini merupakan kunci penting. bikin deh konten seputar topik yang sedang booming. Nah dnegan demikian, kamu bisa menunggang ombak. Trus caranya cari tahu apa yang lagi trending tuh gimana sih? Dengan mengunjungi Google Tren.
Nggak peduli gimana formatnya, fokus yang biasanya disasaran pada konten viral adalah apa yang akan terjadi pada penonton setelah terpapar konten tersebut.
Apakah tertawa? Sedih? Menginpirasasi? Mendidik?
Penelitian yang dipublikasin oleh Journal of Marketing Research menemukan sekitar 28% konten viral adalah konten yang memunculkan emosi kagum, terkejut atau marah. Nah coba deh kamu perhatikan di platform social media favoritmu, konten apa saja yang menarik klik dan komentar?
Saat suatu konten membuat kita merasakan sesuatu, kita ingin membagikannya sehingga kita bisa mengikat perasaan itu ke orang lain.
Pada tahu banget gimana judul sangat berpengaruh pada keputusan seseorang untuk menempel tombol klik atau tidak. Jadi walaupun kontenmu bagus kalau judulnya kurang gereger, kayaknya bakalan susah buat bikin orang tertarik. Sebaliknya, konten yang biasa aja mungkin bakalan mendapatkan banyak perhatian bila judul yang ditulis bikin penasaran.
Kalau kamu ingin konten yang kamu bagikan viral, kamu harus bisa menggaet user sejak intro konten kamu. Untuk konten berupa tulisan nih, penelitian membutikan kalau kalimat pendek meningkatkan keterbacaan sampai 58%.
Penelitian Google nunjukin kalau menempatkan tombol share di elemen atas halaman membuatnya 58% lebih dilihat orang ketimbang ditempatkan di bagian bawah.
Viral adalah tujuan untuk yang ingin didapat bagi suatu brand, kampanye atau orang yang ingin mendapatkan popularitas. Namun bagai pedang di mata dua, keviralan di internet juga membuahkan kontral, diantaranya:
Viral adalah kata yang kerap digunakan, meski tak selalu tepat. Walaupun demikian, nggak ada ambang batas suatu konten bisa disebut viral atau tidak.
