© Worldofbuzz.com
Dokter bisa dibilang sebagai pahlawan tanpa tanda saja. Dalam menjalankan tugasnya, kadang mereka sering kali menyampingkan diri sendiri demi menyelamatkan dan membantu orang lain. Hal inilah yang juga dilakukan seorang dokter asal Thailand bernama Soi.
Ia rela mendaki dua gunung dan menyeberangi sungai demi mengobati seorang anak yang berada di daerah terpencil. Belakangan, kisah perjuangan dirinya ini menjadi viral setelah dibagikan oleh halaman Facebook Provinsi Nan, provinsi dimana dirinya bekerja.
Melansir dari worldofbuzz, dr. Soi ini bekerja di sebuah klinik kesehatan pedesaan yang ada di Provinsi Nan, Thailand. Semua ini berawal dari laporan seorang warga yang mengatakan bahwa ada seorang anak yang sedang sakit. Tanpa ragu ia pun berkata akan mengunjungi anak itu.
Selain mempersiapkan obat-obatan yang diperlukan, dr. Soi juga memakai APD lengkap sebagai tindakan pencegahan corona. Nggak lupa juga ia memakai sepatu bot karena ia tahu nantinya akan menyeberangi sungai.
Setelah semua persiapan selesai, ia berangkat bersama seorang asistennya dengan menggunakan sepeda motor. Sepanjang perjalanan, mereka harus melewati jalan yang sempit dan curam.
Bahkan, beberapa kali dokter asal Thailand ini dan asistennya harus berjalan kaki karena medannya yang cukup sulit. Ditambah lagi, saat itu suhu udara mencapai 38 derajat celsius. Bisa terbayang kan bagaimana panas dan gerahnya dr. Soi.
Nah, tepat sebelum mereka sampai di tujuan, keduanya harus melewati jalan yang sangat curam. Meski sangat lelah, dr. Soi tetap bersemangat.
Kondisinya yang memang sudah lelah, membuat dokter baik hati ini beberapa kali harus jatuh dan tergelincir. Bahkan, ia sampai memegang akar atau pohon untuk membantunya berjalan.
Setelah melewati perjalanan yang panjang dan sulit, akhirnya keduanya sampai di sebuah gubuk kecil yang berada di tengah-tengah peternakan. Di sana, ada sekitar enam orang, dua wanita tua dan empat anak.
Mereka sangat senang melihat kedatangan dr. Soi dan asistennya. Tanpa berlama-lama, ia segera memeriksa sang anak karena mereka berencana akan kembali ke klinik sebelum petang.
Anak itu ternyata mengalami sedikit demam dan sakit tenggorokan. Jadi, dr. Soi memberinya obat dan meminta sang ibu untuk memantaunya.
Saat keduanya kembali dari desa, meski dirinya kewalahan, masih saja dr. Soi mengkhawatirkan kondisi sang anak. Untungnya, tiga hari kemudian, orang yang biasanya mengirim makanan ke keluarga itu mengatakan bahwa sang anak sudah sembuh.
Dengan perasaan lega, dokter yang sangat berdedikasi ini mengatakan bahwa saat dirinya berinteraksi dengan penduduk desa waktu itu membuat dirinya lupa semua lelah dan kesulitan yang dihadapi. Ia juga berharap masyarakat bisa mendapatkan perawatan kesehatan dengan baik.
Sangat baik dan berdedikasi ya dr. Soi. Semoga apa yang diharapkan dokter baik hati satu ini bisa terwujud ya. Semangat terus untuk dr. Soi!
