© Washingtonpost.com
Cinta yang begitu dalam pada pasangan, kadang membuat kita rela melakukan apa saja ya agar bisa bersama. Hal inilah yang juga dilakukan seorang wanita paruh baya asal Florida, Mary Daniel.
Ia rela bekerja sebagai tukang cuci piring di pusat perawatan RoseCastle di Deerwood, Jacksonville, Florida agar bisa bertemu dengan sang suami yang dirawat di sana karena menderita Alzheimer.
Melansir dari washingtonpost.com (17/7), Daniel melakukan semua ini karena itu adalah satu-satunya cara agar dirinya bisa menghabiskan sedikit waktu bersama suaminya yang dirawat fasilitas tersebut karena menderita penyakit Alzheimer.
Sebenarnya, Daniel sendiri adalah seorang kepala eksekutif sebuah perusahaan kecil yang membantu pasien dengan tagihan perawatan kesehatan.
Nah, pekerjaan sebagai tukang cuci piring di pusat perawatan ini hanya dijadikan pekerjaan paruh waktu agar ia bisa bertemu dengan sang suami tercinta.
Tak setiap hari, wanita berusia 57 tahun ini bekerja di tempat perawatan suaminya selama dua hari seminggu. Biasanya, Daniel melakukan pekerjaan seperti mengepel lantai, mencuci piring dan membersihkan panggangan.
Setelah pekerjaannya selesai, ia pun akan menghabiskan beberapa jam bersama suaminya, Steve.
Sebelumnya, pasangan ini terpisah selama tiga bulan karena pandemi. Daniel merasa sangat bahagia sekarang dirinya bisa bertemu lagi dengan sang suami.
" Tak masalah apa yang harus aku lakukan untuk sampai ke sana (bertemu suaminya). Aku bersedia melakukan apa pun untuk memenuhi janjiku kalau aku akan berada di sana untuknya dalam setiap langkah," ungkap Mary.
Sebelum adanya pandemi corona, biasanya Mary akan mengunjungi Steve setiap malam dan menghabiskan waktu bersamanya sampai suaminya tidur. Saat pandemi mulai mewabah di Amerika, fasilitas kesehatan itu terpaksa tak mengizinkan lagi pengunjung untuk datang.
Sejak saat itulah, Daniel nggak bisa menemui suaminya. Daniel juga sempat menghubungi beberapa pihak termasuk perusahaan induk dari fasilitas tersebut dan menanyakan apa yang bisa ia lakukan agar bisa masuk ke sana.
Bahkan untuk melepas rindunya, Daniel sempat hanya bertatap dengan suaminya melalui jendela dan itu menurutnya malah terasa sangat menyakitkan.
Akhirnya, Daniel memutuskan membangun sebuah grup Facebook untuk memfasilitasi mereka yang juga bernasib sama seperti dirinya. Nggak sia-sia, hal yang dilakukan Mary ini akhirnya membawanya untuk bisa bertemu dengan suaminya lagi dengan bekerja paruh waktu di fasilitas tersebut.
" Aku harus melakukan tes narkoba, skrining latar belakang, pelatihan video dan tes covid-19," kata Daniel.
Pada 3 Juli, setelah ia menyelesaikan pelatihan pekerjaannya, Daniel akhirnya bisa bertemu lagi dengan suaminya secara langsung setelah 114 hari terpisah.
" Aku membuka pintu dan Steve hanya menatapku, dengan mata terbelalak. Lalu dia mengatakan namaku. Kami berpelukan untuk waktu yang lama," cerita Daniel.
Saat ini selama dua kali seminggu, Daniel bekerja sekaligus bertemu dengan suami tercintanya. Meski Daniel mengatakan dituasinya jauh dari kata sempurna, dia senang bisa bertemu kembali dengan suaminya.
" Steve tidak berbicara dengan baik. Tapi aku tahu dia merasakan cintaku padanya saat aku di sana," pungkasnya.
So sweet banget ya apa yang dilakukan wanita bernama Mary Daniel ini. Gimaana nih kalau menurut kamu?