© Abc7.com
Meskipun pandemi corona terdengarnya sudah jarang-jarang, pada kenyataan fenomena ini masaih berlangsung di beberapa negara besar. Salah satunya adalah Amerika Serikat. Kasus di negara ini sampai saat ini sudah mencapai 18 Juta lebih.
Meskipun jumlah kasusnya bisa dibilang begitu besar, namun beberapa sekolah masih ada yang menerapkan sistem pembelajaran tatap muka. Beberapa orang menganggap bahwa sekolah-sekolah tersebut tidak menganggap kasus covid dengan serius.
Begitu juga dengan siswi bernama Mason Kalkofen, di Houston, Texas. Melansir dari abc7.com, dia dan keluarganya menganggap bahwa sekolah tidak menganggap pandemi dengan cukup serius karena siswa diharuskan datang ke sekolah untuk mengerjakan ujian akhir.
Namun, Mason Kalkofen tidak menghindar. Demi mengikuti ujian tersebut, ia tetap datang, tapi dengan mengenakan baju hazmat full. Dengan cara itulah Mason bisa melindungi keluarganya.
" Saya harus pergi dengan baju hazmat. Dengan begitu aku bisa melindungi keluargaku," katanya.
Terutama ibunya, Margarita tengah menderita komplikasi medis parah sehingga sangat berisiko tinggi.
" Saya tidak ingin sakit. Saya tidak ingin berakhir di rumah sakit. Saya tidak ingin suami saya berakhir di rumah sakit karena distrik sekolah tidak peduli," ucap Margarita.
Di samping itu, sekolah terkait telah mengeluarkan penyataan panjangm yang pada intinya sekolah tersebut sangat mematuhi pedoman negara.
Namun, ya, salut sih sampai pakai baju Hamzat demi mengikuti ujian akhir di sekolah.