© Instagram.com/partners_in_goodness
Di usia senja sudah selayaknya seseorang untuk beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga. Tapi, sayangnya hal ini tak bisa dirasakan oleh seorang kakek berusia 82 tahun yang akrab disapa Abah Edi.
Di usianya sudah senja, abah harus berkeliling mengais rezeki untuk bisa menyambung hidup. Cerita kehidupan Abah Edi ini lalu dibagikan oleh akun Instagram @partners_in_goodness.
Dikutip dari akun itu, abah sendiri bekerja sebagai pedangang cincau keliling. Setiap harinya, abah biasa mulai berkeliling dari jam 9 pagi sampai setelah waktu ashar.
Abah Edi biasa berjualan di sekitar daerah Pucung yang lumayan jauh dari tempat tinggalnya. Biasanya, abah mengantongi uang sekitar Rp. 10 ribu sampai Rp. 30 ribu dari hasil berkeliling seharian.
Sayangnya, usia abah yang tak lagi muda membuat pendengaran dan penglihatannya sudah tak lagi sesempurna dulu. Tak jarang, Abah Edi melewatkan pembeli karena tak mendengar saat dipanggil.
Tak hanya itu saja, beliau juga sempat terserempet dan tertabrak mobil beberapa kali saat berjualan. Sayangnya, para pelaku kabur meninggalkan abah Edi seorang diri.
Abah Edi tinggal bersama istrinya di kampung Suka Seri, desa Sari Mulya, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten Karawang. Meski rumah yang ditinggalinya adalah rumah sendiri, tapi tanah tempat rumah abah berdiri milik PT. KAI.
Unggahan tentang cerita Abah Edi ini cukup banyak menarik simpati dari netizen. Nggak sedikit dari mereka yang mendoakan abah.
" Moga dagangan laris terus mbah, rejeki lancar mudah dan berlimpah... saya doakan terus aamiin," tulis akun @dayunurmalita.
" Semoga kesehatan dilimpahkan terus buat abah, semangat ya bah," komentar akun @sawen_christiani.
" Yaa Allah abah. Semoga diberi kesehatan selalu abah dimudahkan rezekinya, aamiin," imbuh akun @ayseaisyah.
Akun Instagram @partners_in_goodness juga buka donasi lho untuk membantu Abah Edi. Semangat terus ya untuk abah, semoga dilancarkan rezekinya.
Lihat postingan ini di Instagram