© Kumparan.com
Selama pandemi corona, hingga sekarang ini masih banyak sekolah yang diliburkan. Maksudnya adalah tetap belajar online di rumah, tanpa bertemu langsung dengan teman-teman sekolah dan guru. Namun, tak bisa dipungkuri juga bahwa tak semua siswa mampu untuk menjalani keadaan ini.
Melansir dari Kumparan.com, Catur Ferianto misalnya. Ia adalah bocah MTs (setara dengan SMP) Ya Robi di Kabupaten Gorobgan, Jawa Tengah. Sekolahnya mengadakan belajar online.
Namun apa daya, handphone sama tak punya. Maka dari itu, ia memutuskan bekerja jadi kuli bangunan untuk membeli handphone android agar bisa mendukung sistem pembelajaran.
Selama ini, Catur Ferianto selalu meminjam handphone milik kakaknya untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah. Tujuan bekerja jadi kuli bangunan adalah supaya ia bisa membeli hp juga, agar tak selalu meminjam HP milik kakaknya.
" Selama ini untuk mengerjakan tugas saya selalu meminjam miliknya kakak," ucap Catur kepada wartawan Kumparan, Sabtu (09/08/2020).
Suwarsih selaku orangtua Catur mengaku bahwa ia sebenarnya tak tega membiarkan anaknya itu bekerja sebagai kuli bangunan. Namun, ia juga tak mampu untuk membelikan Catur HP. Di samping itu, keingnan Catur untuk bekerja sebagai kuli bangunan demi bisa belajar online begitu kuat.
Setiap harinya dari hasil kerja sebagai kuli bangunan, Catur mendapatkan upah sebesar Rp 50 ribu. Meski terbilang mempunyai badan kecil, Marno, pemilik rumah tempat Catur bekerja, mengakui bahwa Catur begitu baik, rajin, dan cekatan.
" Tugasnya itu mengayak pasir, mengaduk semen, membersihkan sisa-sisa material. Anaknya tergolong rajin," ucap Marno.
Awalnya Marno tak mengizinkan Catur, tapi karena alasannya yang begitu mulia, akhirnya ia mengizinkannya.
Kepada Marno, Catur pun mencurahkan isi hatinya. Ia mengatakan bahwa sebenarnya ia ingin sekali seperti anak-anak lain, yang belajar dan juga bermain. Namun, ia terpaksa bekerja karena keadaannya tersebut.
" Ya inginnya seperti teman-teman, bermain dan belajar di rumah," ucap Marno.
Walau masih kecil, tapi Catur begitu gigih. Semoga kelak Catur menjadi orang yang sukses, ya!