© 2020 Https://www.KapanLagi.com
Tapi keluarga memilik untuk jenazah dikebumikan di Ngawi, bersanding dengan makam anak sulung, yang juga tidak jauh dari makam sang kakak dan ibunda. Baru-baru ini terkuak fakta bahwa, beberapa jam sebelum mengembuskan nafas terakhir, mendiang memang berencana ingin pulang ke Ngawi. Hal ini dituturkan langsung oleh asisten pribadi Didi Kempot, Yani RB saat tengah melakukan wawancara dengan Kompas TV.
Malam sebelum Didi berpulang, Yani yang menemainya di studio. Sepulang dari studio, mereka juga sempat check in kamar hotel, karena Didi merasa enggan untuk pulang.
Tapi malam itu Yani merasa omongan Didi sudah mulai ngelantur, jadi Yani tetap mengajaknya pulang. Yani juga bercerita sebenarnya malam itu Didi sudah merasa tidak enak badan, sampai meminta Yani untuk menyediakan tabung oksigen sebelum masuk ke dalam rumah.
Setelah Didi mendapatkan tabung oksigen, mereka tak langsung masuk ke rumah, di sanalah Didi mengajak Yani untuk pulang ke Jawa Timur, maksudnya ke Kota Ngawi.
" Beliau sebelum masuk tanya sama aku, 'Besok pulang ke Jawa Timur jam 7 pagi'. 'Siap, aku tunggu pak Didi'," tutur Yani.
Setelah selesai mengurus Didi, malam itu Yani pun pulang ke rumahnya. Lalu keesokan paginya, ia menunggu kabar dari Didi yang memang sudah janjian akan pulang ke Ngawi.
" Saya pulang. Jam 7 pagi kok tidak ada kabar dari pak Didi. Tau-tau jam 8 pagi aku dikabari 'Pak Yani disuruh ke rumah sakit Kasih Ibu' Saya meluncur ke rumah sakit Kasih Ibu, pak Didi sudah tidak ada," ujar Yani sambil menangis.
Keinginan mendiang untuk kembali pulang ke Ngawi pun dikabulkan oleh pihak keluarga, dengan mamakamkan jenazah di Ngawi. Tak disangka, keinginan Didi malam itu untuk pulang ke Ngawi maksudnya adalah untuk pulang selama-lamanya.
Selamat jalan Didi Kempot, semoga tenang di sana.
