© Shutterstock
Pandemi virus corona ini banyak warga Indonesia bersedih. Tentu saja, salah satu aspeknya adalah usaha mereka yang semakin ke sini tidak berjalan lancar. Apalagi bagi mereka yang hanya mengandalkan pelanggan sehari-harinya.
Kabar duka pun berdatangannya karenanya. Melansir dari Merdeka.com, salah satu kabar itu datang dari kota Tangerang, bahwa seorang pria telah ditemukan bunuh diri dengan gantung diri di kontrakannya oleh warga sekitar. Lokasi tepatnya berada di Jalan Taman Asri no. 110 B RT 006 / RW 008, Keluarahan Cipadu, Kemacatan Larangan, Kota Tangerang.
Pria tersebut ternyata bernama Permadi, umurnya baru dua puluh tahun. Dia merupakan warga asli perantauan dari Paiaman, Sumatera Barat. Sebelum hidupnya berakhir, dia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menjadi pegawai konveksi di Kota Tangerang, milik saudaranya. Begitu keterangan yang diberikan oleh pemilik kontrakan dan kerabat dekat korban.
Karena pandemi virus corona ini, pelanggan menjadi sepi sekali.
" Kemudian karena tidak berjalan akibat situasi Pandemi, akhirnya kontrakan untuk tempat menjahit tidak beroperasi dan sepi," jelas Kasubag Humas Polres Metro Tangerang, Kompol Abdul Rachim, Minggu 17 Mei 2020 lalu.
Diduga karenanya, hal itulah yang membuat Permadi memutuskan untuk gantung diri.
" Benar, yang bersangkutan meninggal dunia karena gantung diri," jelasnya.
Pada waktu setelah salat Tarawih, warga sekitar mencium bau busuk dari dalam kontrakan.
" Kemarin malam, tepatnya setelah salat Tarawih, warga sekitar mencium bau anyir kemudian memberitahukan ketua RT setempat dan pemilik kontrakan, untuk membuka paksa rumah kontrakan korban, dan mendapati korban tewas tergantung," jelas Abdul.
Hasil pemeriksaan mengatakan bahwa korban diperkirakan sudah menghembuskan napas terakhirnya sejak satu minggu yang lalu. Kondisi jasad korban pun sudah rusak. Barang bukti yang ditemukan di sana adalah seutas kabel, dan juga pakaian korban.
" Diperkirakan sudah tewas satu minggu lebih. Berdasarkan identifikasi sementara, mayat sudah membusuk dan terlihat belum ditemukan adanya tanda-tanda bekas penganiayaan," jelasnya.
Ya ampun... Kawan-kawan, meskipun pandemi virus corona ini memang membuat kebanyakan kita tertekan, tapi mohon untuk sabar dan bertahan. Jangan sampai perasaan putus asa menguasai diri kalian apalagi sampai memutuskan untuk mengakhiri hidup.