© RawPixel
Seorang pemuda berumur 22 tahun berinisial MTA, asal Makassar, mengakhiri hidup dengan cara gantung diri pada Sabtu (15/8) lalu. Mirisnya, detik-detik dirinya meregang nyawa disiarkannya sendiri melalui live di akun instagramnya.
Dalam rekaman video amatir yang beredar, terlihat MTA sedang menyapkan tali nilon yang diikatkan dengan selang air, di salah satu balok kayu jemuran di lantai dua rumahnya. Dikutip dari Tagar.id, di sinilah kemudian MTA gantung diri.
Selanjutnya, pemuda ini meletakkan posnelnya di tengah-tengah pot tanaman guna mendapatkan posisi merekam yang baik.
Sebelum gantung diri, pemuda itu sempat berkata bahwa apa yang dia lakukan ini hanyalah sebuah atraksi.
" Ini antraksiku, guys" , ujarnya.
Selanjutnya, pemuda tersebut mengaitkan tali ke lehernya lalu melompat turun.
Melompat dengan leher terikat tentu membuatnya tak bisa bernapas. Tapi dia terlihat berusaha memegang kembali tangga. Tampak kehabisan tenaga, usahanya tak berhasil. Dia lalu kejang-kejang dan meninggal.
Jenazah MTA kemudian ditemukan oleh pembatunya sendiri, Dewi, saat hendak mengambil jemuran. Kaget, Dewi langsung memberitakan hal tersebut kepada adik korban, yang langsung menghubungi kedua ornag tuanya.
Selanjutnya, tetangga dan satpam langsung menuju menuju lantai dua tempat korban gantung diri. Mereka langsung menurunkan dan melepas jerat tali yang mengikat leher korban. Namun naas, saat ditemukan, jorban ternyata sudah meninggal dunia.
Dikutip dari IDN Times, diduga MTA mengakhiri hidupnya karena terlibat cek-cok dengan pacarnya.
" Itu kalau keterangannya pacarnya, dia memang kadang suka mengancam bunuh diri," ucap Saiful, ujar Kapolsek Manggala.
Menurut hasil penyelidikan, korban memutuskan gantung diri karena merasa marah akibat kemauannya tak dituruti oleh pacarnya sendiri.
" Sama keterangan keluarganya begitu, sering-sering mengucapkan untuk bunuh diri, karakternya begitu," lanjut Saiful.
Depresi bukanlah sesuatu yang sepele. Bila kamu merasa kan dorongan untuk bunuh diri, atau melihat teman dan kerabat yang memperlihatkan kondisi dan keinginan untuk bunuh diri, segera hubuni dan diskusi dengan pihak terkait.
Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang | (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor | (0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta | (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang | (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang | (0341) 423444