©shutterstock.com
Seorang dokter bedah di Inggris telah berhasil melakukan serangkaian operasi guna memasang kembali alat kelamin seorang pria yang terlepas dari badannya. Kasus ini dicatat dalam sebuah jurnal BMJ Case Reports. Diketahui bahwa pasien adalah seorang pria berusia 34 tahun dengan riwayat penyakit skizofrenia paranoid.
Kabarnya, pria ini melakukan percobaan bunuh diri hingga membuat alat kelaminnya terpotong. Bahkan, ia tidak dapat ditemukan selama 15 jam sampai akhirnya berhasil dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.
Dikutip dari New York Post, para dokter mengungkapkan bahwa prosedur pemasangan kembali (replantasi) alat kelamin penis sangat jarang dilakukan dalam sejarah dunia medis. Kasus seperti ini memang terbilang langka. Hampir tidak ada yang bisa melakukannya tanpa pasokan darah selama lebih dari beberapa jam.
" Keberhasilan kasus ini harus mendorong ahli bedah untuk mencoba replantasi penis, bahkan dengan waktu iskemia yang lama (suplai darah yang tidak memadai), karena potensi keberhasilan dan efek fisik serta psikososial dari kehilangan organ pada pasien," tulis para dokter dalam laporannya.
Dalam jurnal tersebut, para dokter ahli menulis bahwa pembuluh darah utama yang mengalir di bagian atas penis bisa diidentifikasi dengan cepat bahkan masih berfungsi dengan baik.
Salah satu saraf utama putus terlalu jauh untuk dihubungkan kembali, tetapi pembuluh yang terhubung mengembalikan darah ke jaringan penis di saat yang tepat.
" Aliran arteri terbentuk 8 jam setelah kedatangannya ke rumah sakit karena cedera yang terkait dengan pasien, sehingga membuat total waktu iskemia 23 jam," kata para dokter dikutip dari Science Alert.
Pada umumnya, para dokter hanya akan menjahit kembali penis pasien tanpa berusaha menyambung saraf dorsal dan pembuluh darah. Namun nyatanya, hal ini malah bisa menyebabkan gagalnya pemulihan sensorik dan jaringan di uretra loh.
Nah, kasus serupa pernah dialam oleh seorang anak berusia 4 tahun yang harus menunggu 18 jam sebelu menjalani operasi. Kasus di Inggris ini merupakan rekor baru dari lamanya alat kelamin yang terlepas dari tubuh seorang pria.
Dalam sebuah studi pada tahun 2015 menyatakan, penanganan kasus semacam ini juga harus disertai dengan pendekatan interdisipliner seperti keterlibatan urologi, operasi plastik, endokrinologi, dan psikiatri. Kini setelah Enam minggu usai operasi, penis pria itu dilaporkan berfungsi dengan baik dan bisa kembali mencapai ereksi.
Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah