© Indozone.id Via Instagram.com/suarasemangat
Sekarang sarana transportasi makin berkembang yang memudahkan orang-orang untuk bepergian baik dengan sepeda motor, ojek online, angkot dan masih banyak lagi. Meski demikian, tak semua orang bisa menikmati berbagai sarana transportasi tersebut karena terkendala biaya.
Sepeda pun menjadi alternatif kendaraan yang tak membutuhkan bahan bakar tetapi menggunakan tenaga dari pengendaranya. Baru-baru inim, ada sebuah kisah inspiratif mengenai seorang mahasiswi yang rela bersepeda cukup jauh dan memakan waktu yang lama untuk mengumpulkan tugas pada dosennya.
Dia adalah Nurul yang datang menemui salah satu dosennya di Universitas Sumatera Utara (USU) yaitu Syafruddin Pohan. Dilansir dari laman indozone.id (26/01), sang dosen mengajar di Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FISIP). Beliau kemudian menceritakan kisah tentang Nurul ini.
Awalnya, dosen yang akrab disapa Pak Pohan ini membuat janji temu dengan Nurul di kampus. Sayangnya, Nurul tak kunjung datang dan dia mengatakan bahwa dirinya sedang berteduh. Pak Pohan lantas cukup bingung karena saat itu tidak turun hujan di sana.
Karena Nurul tak kunjung datang, Pak Pohan pun memilih untuk pulang ke rumahnya untuk istirahat. Nurul sebelumnya mengabarkan bahwa rental pengetikan tempatnya mengerjakan tugas masih mati lampu sehingga dia harus menunggu.
View this post on Instagram
Pak Pohan awalnya berpikir bahwa itu hanyalah alasan saja karena mahasiswa lain pun terkadang juga suka menggunakan alasan tersebut. Kemudian, Nurul pun meminta alamat rumah Pak Pohan untuk mengumpulkan tugasnya tersebut.
Nurul mengirimkan WA bahwa dia akan mengantarkan tugasnya ke rumah Pak Pohan. Namun, tak seperti anak sekarang yang biasanya minta share lokasi, Nurul justru meminta alamat lengkap dosennya tersebut.
Sudah menunggu setengah jam, tetapi Nurul tak kunjung datang. Pak Pohan pun kemudian tidur sejenak sambil menunggu Nurul karena beliau lelah seharian sudah di kampus. Tak lama, istrinya membangunkan dan mengatakan bahwa mahasiswinya sedang menunggunya di luar untuk mengumpulkan tugas.
Betapa kagetnya Pak Pohan ketika tahu bahwa Nurul ternyata naik sepeda ke rumahnya. Nurul kemudian dipersilahkan masuk ke rumah Pak Pohan dan dia sempat menceritakan bahwa dirinya butuh waktu selama 1,5 jam untuk menempuh perjalanan ke rumah Pak Pohan menggunakan sepeda.
Ternyata, Nurul tinggal bersama dengan saudaranya saja, sedangkan orang tuanya telah tiada sejak beberapa tahun yang lalu. Nurul pun mencari penghasilan tambahan dengan mengajar mengaji di lingkungan sekitar rumahnya. Pak Pohan pun tersentuh mendengar cerita Nurul. Dia harus menjalani kehidupan yang begitu keras tetapi pantang menyerah dalam pendidikannya. Salut sama Nurul.