© Youtube.com / TNI AD
Memang, setiap orang terlahir dengan kekurangan dan kelebihan. Nggak hanya fisik, bahkan kondisi kehidupan pun juga termasuk di dalamnya. Tapi, saya yakin bahwa kita semua setuju bahwa setiap orang berhak untuk bercita-cita dan menggapainya bukan?
Ya, nggak ada yang nggak mungkin selagi kita mau berusaha untuk mencapai impian. Kalau kamu masih saja berpikiran negatif dengan impianmu, mungkin kamu harus membaca kisah seorang wanita yang bernama Desi Setiasari.
Siapakah dia? Dia adalah seorang anak tukang ojek. Meski demikian, dia berhasil menggapai cita-citanya yaitu menjadi seorang prajurit TNI.
Sudah sejak lama untuk seorang Desi Setiasari ingin menjadi Kowad. Untuk yang belum tahu Kowad, Kowad adalah Korps Wanita Angkatan Darat. Hingga singkat cerita, Desi pun lolos menjadi prajurit.
Cita-citanya itu sempat diremahkan oleh para tetangga. Hampir nggak ada yang percaya bahwa Desi seorang anak tukang ojek bisa lolos menjadi TNI.
Tapi, tentu saja tidak dengan kedua orang tua Desi. Mereka selalu mendukung anak kesayangannya itu dengan penuh dan tanpa ragu.
" Kami sebagai orang tua hanya bisa mendukung saja dan berdoa. Karena kami hanya orang bisa. Saya ibu rumah tangga biasa, dan bapaknya seorang tukang ojek. Makanya, orang-orang sering bilang, banyak sekali yang mencibir kami: 'Jangan pernah berharap. Jangan pernah bermimpi. Katanya kalau sekolah di TNI harus pakai uang, beratus-ratus juta," ucap Ati Kusmiati, sang Ibu, dengan penuh keyakinan.
Sang Ibu pun menjelaskan, bahwa jangankan untuk masuk ke TNI, buat biaya sekolah saja pas-pasan. Ati dan keluarga hanya ingin membuktikan, bahwa tanpa uang, yang penting doa dari orangtua dan orang-orang yang mendukung Desi (serta usaha tentunya), cita-cita Desi, sang Anak, bisa terwujud.
Meski mendapat cibiran dari banyak mulut tetangga, Desi membuktikan bahwa dia bisa lolos untuk masuk TNI.
Ketika diwawancara dan ditayangkan di channel Youtube TNI AD, dia menjawab:
" Saya coba ke TNI sekarang. Ini baru yang pertama kali. Alhamdulillah saya lolos sampai pusat."
Wah, keren banget ya Kak Desi!
Tentu saja, untuk sebagian besar orang, kebayang banget betapa sulit dan kerasnya pelatihan untuk menjadi seorang TNI. Tapi meski begitu, demi cita-cita dan passion-nya, Desi sangat senang sembari mendapatkan pengalaman yang berharga.
" Waktu saya pendidikan di Pusdik Kowad sangat menyenangkan menurut saya. Karena di sana, saya banyak mendapatkan pengalaman, banyak mendapatkan ilmu dari para pembina dan para pelatih yang terus memberikan motivasi terus-menerus kepada saya agar tetap semangat."
Setelah pada akhirnya pelatihan atau pendidikan di Pusdik Kowad telah selesai, Desi pun akhirnya dilantik menjadi seorang Koswad.
Dia mengaku bangga dengan dirinya sendiri. Meski demikian, Desi menyadari bahwa dia nggak boleh sombong. Sebab, semua ini juga berkat dari doa dan dukungan orang tua.
" Ketika penyumpahan, rasanya seperti... apa ya, tidak bisa diucapkan dengan kata-kata. Karena, itu, memang baru pertama kali," jelasnya dengan sedikit terbata-bata. Ya, mungkin karena saking senangnya yaa.
Pada suatu waktu, Ibu Hetty Andika Perkasa selaku Ibu Raksakarini Sri Sena mengunjungi Pusdik Kowad.
Desi pun tak menyangka bahwa dirinya akan diajak berbincang ramah dengan beliau. Dia juga banyak mendapat motivasi dari beliau.
" Ini yang anak apa Papanya?" tanya Ibu Hetty kepadanya pada video tersebut.
" Siap, ojek."
" Yang dibully sama tetangga-tetangganya, ya?"
" Siap."
" Nggak apa-apa. Karena kita kan harus bangkit, tapi bangkitnya yang positif, bukan balas dendam," ucap Ibu Hetty memberikan semangat kepada Desi.
Kalau awalnyanya cita-cita Desi dipandang sebelah mata oleh para tetangganya, kini setelah Desi berhasil membuktikannya, mereka semua berubah 180 derajat menjadi memuji Desi.
" Tidak menyangka, bahwa mungkin yang tadiya semua orang menganggap atau memandang kami sebelah mata, kini menjadi terbalik semuanya. Bahkan saat penayangan Desi di Youtube itu, pandang orang terhadap kami menjadi berbeda."
" Saya hanya merasa bangga terhadap anak saya," lanjut Bu Ati. " Saya berterima kasih sama Allah, karena mungkin berkat anak kami ini, pandangan orang terhadap kami pun menjadi berbeda."
Untuk selengkapnya, kamu bisa menontonnya di sini.
Sebagai manusia, sudah seharusnya kita tidak meremehkan satu sama lain sebagai sesama. Apapun kondisinya, setiap orang berhak berjuang untuk mendapatkan apa yang diinginkan, apa yang dicita-citakan.
Untuk kamu yang masih merasa kecil atas kondisi kamu sekarang, jangan lagi berkecil hati. Desi Setiasari adalah contoh dari banyak orang yang tetap yakin untuk berusaha meski kondisinya yang sampai diremehkan banyak orang.
Tetap semangat, ya!