Bicara Soal Budaya 'Emo', Ini Bukan Sekadar Style!

Reporter : Prisma Difta
Kamis, 26 Desember 2019 16:31
Bicara Soal Budaya 'Emo', Ini Bukan Sekadar Style!
Generasi yang memiliki masa remaja di tahun 2000-an pasti pernah mengalami masa-masa menjadi anak emo,

Kamu maupun temanmu dulu pasti pernah tiba-tiba mendadak menjadi 'emo' setelah mendengarkan lagu lagu dari MCR, American football ataupun si rapper Eminem, Atau bahkan hanya mengikuti tren sekitar. Style yang tiba-tiba menjadi poni lempar atau memakai percing dan eyeliner di wajahmu. Bahkan kalian sempat juga membeli sticker emo dan semacamnya di tempel ke helm ataupun kendaraan.

Sekitar 15 tahun lalu, emo sedang pada masa berjayanya.
genre musik dan gaya hidup ini mendominasi arus utama, yang awalnya populer di Midwestern Amerika kemudian menjamur juga ke Indonesia.

"Emo sudah redup dan hampir mati sekarang", begitulah pandangan mereka yang awam. Tapi, sebenarnya tidak. Emo belum hilang, mereka hanyalah berganti, menyatu menjadi lebih dewasa daripada yang lalu. Mereka mungkin sekarang sedang menjadi budak korporat atau startup? Who knows?

1 dari 3 halaman

Awal Mula Emo di Indonesia

Pada pertengahan tahun 2000 an, Emo mencapai puncak-puncaknya. mereka yang dulu menyukai emo mungkin sekarang sedang disekitar usia 20 hingga 30 tahun. Mereka memang bukan anak emo sekarang, karena merasa gaya atau style itu hanya untuk anak-anak. Tapi tidak pada genre musik tersebut, Musik Emo yang identik dengan kesedihan dan memiliki chord melody yang khas tetap banyak digemari beberapa kalangan hingga mereka dewasa.

Anak Emo yang sekarang memang tidak menggunakan style seperti ikat pinggang berduri, pearching. Tapi mereka sampai sekarang masih ditemui dengan style nya basic dan masih menggunakan sepatu vans dan converse seperti dulu. Ya, mereka menyamarkan style emonya, tapi jauh didasar hati, mereka belum 100 persen berubah.

2 dari 3 halaman

Budaya Emo yang Sekarang

Seiring perkembangan jaman, beberapa mantann anak emo mulai berpindah genre menjadi musik R&B atau mungkin Indiepop yang sekarang sedang trendy.

Tapi kalau kamu perhatikan lebih dekat, masih ada bekas tindikan di hidung dan bibirnya. Jiwa emo takkan bisa dimusnahkan sepenuhnya.

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan Emo. Menjadi anak emo tetap keren di mata beberapa orang, meskipun beberapa lainnya merasa malu mengakuinya.

Walaupun 'style emo' yang dulu nggak bisa diterapkan di dunia sekarang, kamu masih tetap bisa kok menikmati musik emo yang beredar saat-saat ini yang sangat ciamik dan bikin nangis dipojokan. Selain American Football, kalian juga bisa dengerin band emo lokal seperti Beeswax the band.

3 dari 3 halaman

Seiring perkembangan jaman, beberapa mantann anak emo mulai berpindah genre menjadi musik R&B atau mungkin Indiepop yang sekarang sedang trendy.
Tapi kalau kamu perhatikan lebih dekat, masih ada bekas tindikan di hidung dan bibirnya. Jiwa emo takkan bisa dimusnahkan sepenuhnya.

Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan Emo. Menjadi anak emo tetap keren di mata beberapa orang, meskipun beberapa lainnya merasa malu mengakuinya. menurutku sendiri, walaupun 'style emo' yang dulu nggak bisa diterapkan di dunia sekarang, kamu masih tetap bisa kok menikmati musik emo yang beredar saat-saat ini yang sangat ciamik dan bikin nangis dipojokan. Selain American Football, kalian juga bisa dengerin band emo lokal seperti Beeswax the band.

Beri Komentar