© Guelphtoday.com
Kunang-kunang merupakan hewan jenis serangga yang unik. Kunang-kunang dapat menyala di malam hari.
Padahal, hewan ini tidak dapat mengeluarkan listrik atau ada baterai yang menempel lho, tapi kok bisa nyala ya?
Dikutip dari Kompas, cahaya yang dikeluarkan oleh kunang-kunang berasal dari perut bagian bawahnya. Cahaya tersebut dihasilkan oleh photocytes (lapisan kecil sel reflektif) yang mengeluarkan cahaya berwarna kuning kehijauan. Di dalam sel reflektif ini, terdapat sebuah organel yang disebut peroxizome.
Kunang-kunang memang menghasilkan reaksi kimia di dalam tubuhnya yang membuatnya dapat menyala. Jenis produksi cahaya yang dihasilkan kunang-kunang ini disebut bioluminescence.
Proses tersebut terjadi ketika oksigen, kalsium dan adenosin trifosfat (ATP) dalam peroxizome bereaksi dengan protein luciferin di luciferase dan enzim bioluminescent. Maka, muncullah cahaya.
Bukannya menghasilkan panas layaknya lampu, cahaya yang dihasilkan kunang-kunang malah menghasilkan dingin. Karena kalau panas, kunang-kunang bisa saja langsung mati karenanya.
Untuk memadamkannya, kunang-kunang tinggal menghilangkan oksigen yang ada di sel-sel inferiornya.
Fungsi dari cahaya kunang-kunang ini bukan untuk jadi alat penerangnya lho. Cahaya kunang-kunang ini bertujuan untuk mencari cintanya.
Kunang-kunang jantannya menggunakannya untuk menraik perhatian sang betina. Sang betina menanggapi 'modus' dari kunang-kunang jantan yaitu dengan menyalakan lampunya.
Kunang-kunang lebih tertarik kepada pejantan yang dapat menyalakan lampunya lebih lama. Jika kunang-kunang jantan dan betina sudah cocok dan menemukan satu sama lain, mereka akan mematikan cahaya mereka lalu kawin.
Wah ternyata lampu dari kunang-kunang bukan buat penerang di malam hari ya, cuma buat caper aja tuh.