Geliat Karir Komedi Dani Aditya, Lihai Tertawakan Kondisi Diri Sampai Buat Orang Termotivasi

Reporter : Firstyo M.D.
Senin, 3 Agustus 2020 16:14
Geliat Karir Komedi Dani Aditya, Lihai Tertawakan Kondisi Diri Sampai Buat Orang Termotivasi
Dani Aditya mengawali karirnya sebagai standup comedian difabel pertama di Indonesia. Tak dinyana, belakangan ia juga melebarkan sayap ke dunia motivasi. Bagaimana kisahnya?

Sejak pertama kali populer pada tahun 2011, standup comedy telah menjadi bentuk hiburan yang banyak dicari oleh penonton. Pelakunya, yang disebut komika, pun terus bertambah setiap tahun. Terlebih karena adanya komunitas yang akif di hampir seluruh kota di Indonesia. Kalau dihitung, jumlah komika baik yang profesional maupun amatir bisa jadi mencapai ribuan.

Dari ribuan komika tersebut, ada satu nama yang cukup mencolok. Adalah Dani Aditya, seorang komika asal komunitas Standup Indo Malang.

Dani Aditya menjadi sosok komika yang sangat mudah diingat. Secara visual, penampilannya berbeda karena ia harus duduk di atas kursi roda. Secara audio, cara bicaranya terbata-bata. Kondisi ini disebabkan karena ia adalah seorang pengidap celebral palsy.

Jangan buru-buru mengasihaninya karena dalam materi komedinya, Dani Aditya nggak segan untuk mengangkat keterbatasan dirinya sendiri, merusak kompas moral penontonnya yang mau tidak mau ikut tertawa karena memang lucu.

1 dari 7 halaman

Awal memulai karir standup comedy

Dani Aditya mengawali karir standup comedy-nya pada tahun 2013. Sebelum itu, dirinya masih sekedar jadi penikmat standup comedy.

" Awalnya habis nonton Merem Melek Tour Ernest Prakasa di Unmer (Universitas Merdeka, Malang). Habis itu nyari tempat open mic di mana. Nonton nonton, akhirnya kepingin nyoba," kisah Dani Aditya.

Open mic perdana Dani Aditya di 2013

Akhirnya, Dani Aditya pecah telor dan menjalani open mic perdananya pada 5 Juli 2013.

" Waktu itu aku baru berani naik (panggung) setelah lima enam kali nonton. Akhirnya terpacu standup juga setelah lihat salah satu komika yang baru pertama open mic langsung lucu," lanjutnya.

2 dari 7 halaman

Pengaruh Ernest Prakasa bagi Dani Aditya

Biasanya seorang komika akan cenderung membahas hal-hal di luar dirinya saat pertama kali menjajal panggung standup comedy. Namun Dani Aditya langsung muncul dengan materi seputar kondisi fisiknya.

Rupanya, hal itu tak lepas dari pengaruh Ernest sebagai komika pertama yang ia tonton.

" Mungkin karena influencerku dulu Ernest. Dia bahas tentang kecinaannya. Jadi ya itu yang mendasariku, walaupun aku bukan cina ya, hahaha," ungkap Dani Aditya.

3 dari 7 halaman

Komedi untuk berdamai dengan kondisi diri

Membahas kondisi fisik dalam materi komedi menurut Dani Aditya adalah sarana untuk berdamai dengan keadaan dirinya sendiri. Bahkan hal tersebut ia lakukan sudah sejak lama, jauh sebelum mengenal standup comedy, salah satunya terjadi saat ia duduk di bangku SMP.

" Waktu pelajaran olahraga di SMP, yang lain olahraga, praktek lompat harimau, aku setiap pelajaran itu ke sekolah pasti bawa bantal. Yang lain olahraga, aku ikut ke lapangan tapi tidur pakai bantal," kisah Dani Aditya.

Dani Aditya

Kebesaran hati Dani Aditya untuk dapat menertawakan kondisi fisiknya ini disebut tak lepas dari pengaruh keluarganya. Ia mengatakan bahwa seluruh anggota keluarganya tak pernah memperlakukannya secara spesial.

" Keluargaku sangat support, nggak pernah memperlakukan aku berbeda," ujar Dani Aditya.

Ia mencontohkan salah satu joke yang biasa dilontarkan keluarganya saat ada kawan Dani Aditya yang datang ke rumah.

" Kalau jalannya lama seret aja mas," tutur Dani Aditya menirukan kelakar anggota keluarganya.

Meski telah akrab dengan komedi yang membahas tentang kondisi fisiknya, namun Dani Aditya tetap menegaskan bahwa tetap ada rambu-rabu khusus dalam berkomedi tentang disabilitas.

" Ya nggak semua (bisa dibercandakan kayak gitu). Kecuali kamu udah kenal sama anak cacatnya, kamu udah bertemen, baru kamu komediin," tegas Dani Aditya.

" Kalau ada anak cacat tiba-tiba kamu slengkat ya LSM ngamuk!"

Selera humor semacam itu lah yang kemudian mengantarkan Dani Aditya menuju karir komedinya sekarang. Belum mencapai tahap yang lebih jauh di audisi Stand Up Comedy Indonesia KompasTV season empat, Dani Aditya tak patah arang. Ia mencobanya lagi pada season lima. Pada ajang tersebut, Dani Aditya mampu finish di posisi ke empat.

4 dari 7 halaman

Dari standup comedy ke ranah motivasi

Belakangan, Dani Aditya tak hanya berkarya di bidang komedi. Bersama sang istri, Dian Desti Wijaya, ia kerap menjadi pembicara di acara motivasi.

Tawaran untuk menjadi motivator datang pada Dani Aditya saat ia mengisi sebuah acara di Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

" (Awalnya) Ngisi standup comedy di Psikologi UMM. Ada anak yang punya sekolah untuk anak berkebutuhan khusus, lalu menawari (untuk mengisi motivasi)," ujar Dani Aditya.

Dari situlah tawaran terus bergulir.

" Kalau di Malang dari mulut ke mulut, kalau di Jakarta masih standup standup aja, tapi begitu masuk MLI (Majelis Lucu Indonesia, manajemen yang menaungi Dani Aditya) mulai dapat panggilan ke bank bank," kisahnya.

5 dari 7 halaman

Gandeng istri dalam memotivasi

Dani Aditya dan Dian Desty Wijaya

Keputusannya untuk mengajak sang istri rupanya adalah langkah penyesuaian karena adanya perbedaan signifikan antara dunia standup comedy dan motivasi.

" Dani kan lurus orangnya, kalau lucu ya lucu aja. Dia nggak bisa bener bener ngasih quote yang serius. Biasanya yang kebagian bikin nangis itu aku," tutur Dee, sapaan Dian Desti Wijaya, sang istri.

" Kalau aku motivasi orang, ada orang curhat terus ceritanya unik, aku punchline. Dasarnya komedi kan. Dee buat netralin kalau aku ngepunch," tambah Dani Aditya.

Formula tersebut nyatanya sangat berhasil. Bahkan ia mengakui bahwa permintaan menjadi motivator yang datang padanya cukup tinggi.

" Belakangan malah lebih lancar motivasi daripada standup, hahaha."

6 dari 7 halaman

Bentuk kompromi

Ditanya soal tingginya permintaan menjadi motivator, Dani Aditya mengaku bahwa ia sendiri juga tak tahu menahu.

" Awalnya aku mikir mana ada sih yang mau ngambil anak cacat standup comedian suruh jadi motivator. Eh laku. Aku sendiri juga heran kok bisa laku ya?"

Perpindahan menjadi motivator memang jauh dari dunia standup comedy yang pertama ia geluti. Namun Dani Aditya mengaku bahwa dirinya hanya menjalani apa yang datang padanya. Ia menilainya sebagai salah satu bentuk kompromi.

" Orang belum sukses jangan terlalu idealis. Kalau belum sukses sudah idealis biasanya hidupnya blangsak," ujar Dani Aditya.

7 dari 7 halaman

Pesan dari Dani Aditya

Dani Aditya

Dani Aditya pun berbagi pesan untuk kawan-kawan difabel agar tetap bisa meraih karir sesuai mimpinya masing-masing.

" Banyak-banyak bergaul. Jangan minder walaupun kamu disabilitas karena pergaulan itu akan membuka link untuk kamu sukses ke depannya."

Kisah Dani Aditya jelas dapat menggerakkan hati banyak orang. Ia jadi bukti bahwa kondisi fisik nggak akan jadi pembatas kalau kamu punya keteguhan untuk mencapai sesuatu.

Terima kasih, Dani Aditya!

Beri Komentar