© Instagram @pergijauh
Baru-baru ini nama Gofar Hilman ramai diperbincangkan publik. Hal ini berawal saat seorang wanita mengatakan lewat Twitter bahwa Gofar pernah melakukan pelecehan seksual pada dirinya. Saking hebohnya, skandal ini sampai menjadi trending topic di Indonesia.
Semenjak kasus ini, segala sesuatu tentang Gofar Hilman, menarik perhatian netizen. Salah satunya tentang pengakuannya pada tahun 2019 lalu. Dalam podcast audio AMWAVE episode 11 yang berjudul 'Parno Porno', penyiar radio Bobby Mandela mewawancarai Gofar.
Dalam podcast yang membahas seputar seks itu, Gofar yang pada itu masih berumur 20 tahun mengaku pernah punya target bisa berhubungan seksual dengan 100 perempuan.
“ Dalam hati gue, umur 20 tahun gue harus bercinta sama 100 cewek, dan itu terjadi,” ujar pria yang kini 38 tahun itu.
Tak hanya itu, Gofar juga mengatakan bahwa ia menjadi kecanduan pada hubungan seksual.
“ Karena gue adiksi sekali akan seks, gue lebih aware. Gue itu bisa setahun sekali bisa ngecek HIV,” katanya.
Meskipun tidak pernah HIV, tapi Gofar mendapat penyakit kelamin karena perilakunya.
“ Kena lah gue, cuy. Kena gonore,” bebernya.
Lebih lanjut Gofar bercerita, ia pun pernah membuat kumpulan video rekaman hubungan seksualnya dengan banyak perempuan. Hal tersebut diakuinya terinspirasi dari video porno.
“ Sextape itu gue karena saking terobsesi sama bokep. Gue pikir, 'kenapa gak gue yang main nih?',” ujarnya.
“ Banyak gak video lu?” tanya Bobby.
“ Lumayan,” jawab Gofar
“ Ada berapa kira-kira?” kata Bobby lagi.
“ 15-20 folder kira-kira,” ujar Gofar.
Gofar bercerita, ia pernah mengajak teman-teman dekatnya menonton bersama video-video rekamannya itu. Meski begitu, penyiar sekaligus Youtuber ini mengakui kesalahannya.
“ Itu adalah hal yang sangat salah. Dan gue itu mengakuinya. Gue akhirnya sadar. Akhirnya, hard disk (berisi kumpulan video seks dirinya) gue bongkar, gue bakar. Udah gue bakar, gue rendam lagi, gue bakar lagi, gue rendam lagi,” bebernya.
Ia menegaskan dengan yakin bahwa tak ada lagi rekaman video-video itu tersebar di tempat lain.
Kalau menurut kalian sendiri gimana, Diazens?