©shutterstock.com/brodin
Bentuk kerja sama di dalam masyarakat Indonesia dinamakan gotong royong. Ini telah menjadi bagian dalam kehidupan berkelompok masyarakat kita, mengakar dan menjdi warisan budaya. Bahkan, gotong royong adalah nilai dan pandangan hidup sehingga nggak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Contohnya, tetangga dan masyarakat sekitar membantu sebuah keluarga yang sedang berduka. Mereka mengatur segala urusan untuk keperluan pemakaman dan doa bersama. Juga ketika tetangga sedang mengadakan hajatan, masyarakat sekitar bergotong royong membantu.
Melansir jurnal Online yang ditulis oleh N Rochmadi di Univesitas Negeri Malang, gotong royong berasal dari kata dalam Bahasa Jawa.
Kata gotong bisa disamakan dengan kata pikul atau angkat. Sementara itu kata royong bia diartikan dengan 'bersama-sama'. Sehingga bila diartikan, kata gotong royong berarti melakukan suatu hal secara bersama-sama.
Secara definisi, gotong royong adalah partisipasi aktif setiap individu untuk ikut terlibat dalam memberi nilai tambah atau positif kepada setiap individu atau kebutuhan orang banyak yang berada di sekitarnya. Itulah mengapa bentuk kerja sama dalam masyarakat dinamakan gotong royong.
Koentjaraningrat (1987) membagi dua jenis gotong royong yang dikenal oleh masyarakat Indonesia; gotong royong tolong menolong dan gotong royong kerja bakti. Gotong royong tolong menolong misalnya pada bencana, kematian, pesta, atau hajatan kayak yang udah Diadona sebutkan di atas. Nah kalau gotong royong dalam bentuk kerja bakti misalnya membersihkan lingkungan yang biasanya dijadwalkan setiap beberapa waktu tertentu.
Ini juga dilatarbelakangi oleh keterbatasan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Padahal di sisi lain, kebutuhan dan hidup mereka terus berkembang, bukan?
Dan akhirnya, terdorong dengan kebutuhan manusia yang tak bisa dipenuhi oleh diri mereka sendiri, dan dengan pemikiran yang berkembang serta dinamis, mereka kemudian hidup secara bermasyarakat membentuk kelompok sosial.
Dari kelompok sosial kemudian lahirlah interaksi sosial dan hubungan sosial. Jumlah anggota dalam kelompok, kualitas hubungan antar anggota dan intensitas hubungan mengalami kenaikan pesat, namun tetap dalam tujuan yang sama yakni memenuhi kebutuhan hidup cukup untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Lalu lahirlah budaya atau nilai gotong royong tersebut.
Budaya gotong royong adalah prilaku yang sudah meenjadi ciri khas bangsa sejak dulu kala. Ini sudah dibuktian dari berbagai penemuan, di mana goton royong terjadi dalam berbaai macam bentuk istilah, baik secara perilaku maupun nilai.
Jadi gini, kayak yang udah diketahui bahwa perilaku yang dilakukan oleh manusia merupakan cerminan dari nilai yang dianutnya. Nilai sendiri merupakan suatu pandangan yang dianggap baik atau buruk oleh seseorang. Dan saat seseorang melakukan kegiatan otong royong, dia memiliki pandangan bahwa gotong royong adalah nilai yang baik. Sebaliknya, tidak bergtong royong adalah nilai yang tidak baik.
Gotong royong sendiri mencangkup berbagai nilai, diantaranya:
Dikutip dari laman Kemdikbud, bentuk kerja sama di dalam Indonesia yang dinamakan gotong royong tercermin dalam beberapa tradisi berikut, diantaranya:
Yakni tradisi upacara pemakaman di mana banyak orang terlibat dalam prosesinya. Biasanya, untuk memberikan penghormatan terakhir keapada orang yang meninggal disajikan pertunjukan kesenian.
Merupakan bentuk kerja sama di dalam masyarakat Mandailing saat marsuaneme dan saat manyabii atau memasuki masa tanam padi. Di mana msyarkat secarasukarela dan gembira menolong atua eabntu saudara berada di sawah atau kebun.
Terjadi ketika ibu-ibu membantu memasak di dapur dan para pemuda desa yang membantu hal lain, misalnya mendirikan tenda atua mentaa kursi di acara hajatan warga.
Yaitu saat warga sekitar untuk sukarela bersama-sama membantu warga lain yang akan berpindah rumah. Tradii ini biasanya melibatka puluhan hingga ratusan warga lho!
Tradisi Nganggung ini dilakukan dengan membawa dulang berisi makanan ke mesjid atau langgar ketika menyambut datangnya hari besar keagamaan, menghormati orang yang meninggal dunia, atau menyambut kedatangan tamu besar.
Bentuk kerja sama di dalam masyarakat Indonesia dinamakan gotong royong dan hal ini sudah menjadi nilai budaya, moral dan sosial dalam masyarakat.