© Shutterstock.com
Halal Bihalal sudah menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat muslim Indonesia. Selepas lebaran Idul Fitri, masyarakat akan melakukan halal bihalal ke saudara-saudara dan juga orang-orang terdekat untuk menyambung tali silaturahim.
Dan kamu tau nggak sih Diazens, kalau tradisi halal bihalal ini hanya ada di Indonesia loh. Di berbagai negara islam di dunia, tradisi bermaaf-maafan ini hanya ada di Indonesia loh. Lalu seperti apa halal bihalal ini di Indonesia ini? Mari kita bahas lebih lanjut di bawah ini ya!
© Shutterstock.com
Halalbihalal tidak dapat diartikan secara harfiah dan satu persatu antara halal, bi, dan halal. Istilah 'halal' berasal dari kata 'halla' dalam bahasa Arab, yang mengandung tiga makna, yaitu halal al-habi (benang kusut terurai kembali); halla al-maa (air keruh diendapkan); serta halla as-syai (halal sesuatu).
Dari ketiga makna tersebut dapat ditarik kesimpulan makna halalbihalal adalah kekusutan,kekeruhan atau kesalahan yang selama ini dilakukan dapat dihalalkan kembali. Artinya, semua kesalahan melebur, hilang, dan kembali sedia kala.
© Shutterstock.com
Berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, tradisi halal bihalal di Nusantara memiliki beberapa versi asal-usul dan sejarahnya.
Dikisahkan bahwa kegiatan halal bihalal sudah terdokumentasikan sejak masa Mangkunegara I, yang juga dikenal sebagai Pangeran Sambernyawa pada tahun 1725. Pada saat itu, setelah shalat Idul Fitri, Pangeran Sambernyawa mengadakan pertemuan bersama para pemimpin dan prajurit di balai istana, yang juga melibatkan tradisi sungkeman dan permintaan maaf antara satu sama lain.
Ada juga catatan yang menyebutkan bahwa tradisi halal bihalal pertama kali diadakan oleh para pedagang martabak asal India di Taman Sriwedari Solo sekitar tahun 1935-1936. Mereka mempromosikan dagangannya dengan kata-kata 'martabak Malabar, halal bin halal', yang kemudian mempopulerkan istilah halal bihalal di kalangan masyarakat Solo.
Versi lain mengatakan bahwa istilah halal bihalal diperkenalkan oleh KH Abdul Wahab Hasbullah pada tahun 1948 kepada Bung Karno sebagai upaya silaturahmi antara pemimpin politik pada masa konflik dengan Belanda. Atas saran KH Wahab, Presiden Soekarno kemudian mengundang seluruh tokoh politik untuk berkumpul di Istana Negara pada hari raya Idul Fitri tahun 1948, yang diberi nama " Halal Bihalal" . Acara ini dimaksudkan untuk memperkuat kekuatan dan persatuan bangsa.
Seiring waktu, tradisi halal bihalal menjadi bagian dari budaya yang luas di masyarakat Indonesia, dengan berbagai instansi pemerintah juga menyelenggarakannya.
© Shutterstock.com
Nah, untuk susunan acara halal bihalal ini juga sangat sederhana. Karena pada intinya acara ini adalah ajang atau tempat untuk saling kembali menjalin hubungan yang baik. Berikut ini adalah beberapa contoh susunan acara halal bihalal.
Contoh Susunan Acara Halal Bihalal Kantor
Beberapa kantor negeri maupun swasta mengadakan Halal Bihalal untuk mempererat silaturahmi di lingkungan kerja. Sebagai contoh berikut susunan acara Halal Bihalal kantor:
Sekolah biasanya menggelar acara halal bihalal bersama murid dan guru selepas Hari Raya Idul Fitri. Berikut contoh susunan acaranya:
Acara Halal Bihalal juga bisa dijadikan tempat reuni oleh alumni sekolah atau universitas. Sebagai referensi, berikut contoh susunan acaranya:
Lanjut ya, selain susunan acara ada juga beberapa contoh sambutan Halal Bihalal yang bisa kamu jadikan referensi. Simak selengkapnya di bawah ini ya.
Para hadirin yang kami cintai,
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mengizinkan kita berkumpul dalam momen yang penuh berkah ini. Dalam kesederhanaan ini, marilah kita sambut dengan hati yang lapang dan penuh kebahagiaan.
Momen Halal Bihalal ini mengajarkan kita tentang pentingnya memaafkan dan mempererat tali silaturahmi. Mari kita jadikan kesempatan ini sebagai langkah awal untuk lebih mendekatkan hubungan antar sesama.
Semoga kebersamaan ini senantiasa memberikan berkah bagi kita semua. Terima kasih atas doa restu dari seluruh hadirin. Mari kita bersama-sama menjaga kebersamaan yang telah kita bangun.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Terima kasih.
Segala puji bagi Tuhan yang telah memberikan nikmat dan juga kesehatan sehingga kita dapat berkumpul bersama pada kesempatan Halal Bihalal kali ini.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada yang terhormat, ketua (…) cabang/wilayah/(…), Bapak (nama dan gelar). Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada yang terhormat (…)
(isi sesuai dengan dengan jumlah tamu kehormatan) yang telah menyempatkan diri untuk hadir pada acara Halal Bihalal pada hari ini.
Tak lupa, ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada (rekan-rekan seperjuangan/rekan-rekan sejawat/ teman-teman satu profesi (nama organisasi), yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukan hari ini untuk hadir di (tempat berkumpul).
Demikianlah, kiranya sambutan Halal Bihalal yang perlu saya sampaikan, atas segala kekhilafan dan kurang lebihnya, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Terima kasih.
Jadi itu ya Diazens beberapa hal terkait Halal Bihalal dan juga beberapa contoh susunan acara dan juga kata sambutan yang bisa kamu jadikan referensi. Semoga semuanya bisa bermanfaat ya!