© Facebook/Dabirul Islam Choudhury
Semua hal pasti mempunyai sisi buruk dan juga sisi baik. Seperti halnya corona, meskipun sudah membuat orang se dunia gelagapan, tapi juga masih membawa sisi positif. Banyak orang yang berlomba untuk berdonasi bagi korban terdampak virus.
Tak pandang siapapun itu, banyak dari kita yang sangat getol untuk berdonasi dan juga mengumpulkan donasi untuk disalurkan kepada korban terdampak virus. Seperti apa yang dilakukan oleh kakek berusia 100 tahun asal Inggris ini.
Dikutip dari Standard.co.uk, nama kakek tersebut adalah Dabirul Islam Choudhury. Ia berhasil mengumpulkan donasi sebanyak 73.000 Poundsterling atau sekitar Rp1,35 miliar bagi korban corona Covid-19.
Untuk mengumpulkan donasi tersebut ia melakukan cara yang cukup unik yaitu dengan berjalan kaki. Ia mengawali aksinya dengan memutari taman sepanjang 80 meter seratus kali pada 26 April 2020 lalu. Aksinya berhasil mengumpulkan 1.000 Poundsterling.
Veteran perang dunia II itu di usianya yang sudah tak muda lagi berhasil menyelesaikan target pertamanya dalam waktu satu jam. Mulai sejak itulah aksinya terus berjalan dan tak terhentikan.
Sekedar info aja ya, kakek Choudhury diketahui lahir pada 1 Januari 1920 di British Assam yang kini dikenal sebagai Bangladesh. Ia pindah ke London untuk mempelajari sastra Inggris pada 1957.
Ia menggalang donasinya sendiri lewat laman Choudhury Just Giving, ia berhasil mengumpulkan puluhan ribu Poundsterling yang disalurkannya ke Ramadan Family Commitment (RFC) Covid-19. Program donasi itu dijalankan oleh stasiun televisi Inggris-Bangladesh, Channel S.
Choudury sendiri juga bukan orang sembarangan. Ia dikenal sebagai salah satu orang yang cukup dihormati di dalam komunitas. Penggalang dana menyatakan keikutsertaan Choudury dalam aksi penggalangan dana dan memang sangat menginspirasi.
Choudhury berencana akan berjalan terus dan menggalang dana di bulan Ramadan, yakni mulai 23 April hingga 23 Mei. Tentunya dengan tetap terus berpuasa.
Sangat mulia ya apa yang dilakukan kakek ini. Usia yang sudah sangat senja bukan alasan untuk tidak berbuat baik. Bagaimana menurutmu, guys?