©Photo By Craig Adderley
Sidang isbat penentuan kapan awal puasa Ramadhan 2022 baru saja digelar. Hasilnya, Pemerintah menetapkan 1 Ramadhan 1443 H akan jatuh pada Minggu, 3 April 2022.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan dari hasil pemantauan yang dilakukan di 101 titik, semuanya tidak melihat hilal.
"Ketinggian hilal di seluruh Indonesia ada pada posisi 1 derajat sampai 2 derajat, 2 menit," kata Yaqut, Jumat, 1 April 2022.
Secara umum, posisi hilal di Indonesia berdasarkan hasil pemantauan pada 1 April petang berada dalam tinggi kurang dari 2 derajat dan elongasi kurang ari 6.4 derajat.
Dilansir dari CNN, dimulai pada tahun 2022 ini Kemenag menggunakan kriteria MABIMS atau Menteri-menteri Agama Brunai Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura dalam penentuan kapan dimulainya Ramadhan 2022. Yaitu, tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi miniamal 6.4 derajat.
Kriteria ketinggian hilal untuk menentukan masuknya bulan hijriah ini berbeda dengan tahun lalu yakni di ketinggian 2 derajat, elongasi 3 derajat dan umur bulan 8 jam.
Dengan ketentuan yang baru ini, secara teoritis dan otomatis maka hilal yang terlihat berada di bawah ambang batas tersebut, akan ditolak.
Berbeda dengan penetapan awal puasa Ramahan 2022 dari hasil sidang isbat, Pimpinan Pusat Muahmmadiyah telah menetapkan awal puasa jatuh pada Sabtu, 2 April 2022.
Ini tercantum pada Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 H yang ditandatangani Prof Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Agung Danarto selaku Sekretaris.
" 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 Masehi," demikian isi maklumat tersebut.
Sementara itu untuk menentukan kapan awal puasa Ramadhan 2022 atau 1443 H, Nahdatul Ulama menetapkan bahwa kriteria ketinggian hilal minimal 3 derajat. Ini tercantum dalam surat keputusan yang dikutip dari laman resmi NU. Ketetapan Lembaga Falakiah PBNU itu sama seperti kriteria yang digunakan Kementerian Agama untuk menentukan awal kalender Hijriyah.
