© TikTok/@pojokbogor
Jagad maya baru-baru ini digemparkan soal jenazah seorang pria berinisal US yang dikabarkan hidup lagi setelah dua hari di dalam peti mati.
Mayat tersebut diketahui berada di RSUD Kota Bogor dan hidup kembali setelah mendapatkan pertolongan. Setelah ditelusuri sebagaimana dikutip dari laman megapolitan.antaranews.com, rupanya kabar tersebut tidak benar adanya.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, menegaskan apabila US tiba di RSUD Kota Bogor dengan keadaan penurunan kesadaran.
Tak lagi berada di peti mati seperti dalam video yang beredar di media sosial, US diantar ke RSUD kota Bogor menggunakan ambulans seperti pasien pada umumnya.
" Bukan (tidak datang menggunakan peti mati). Jadi dia (pasien) ke RSUD itu dalam keadaan penurunan kesadaran. Datang pun sudah sadar. Salah besar (pasien dinyatakan meninggal di RSUD kembali hidup)," katanya yang dikutip pada Selasa, (15/11/2022).
Lebih lanjut lagi, Ilham menegaskan jika pasien yang dinyatakan hidup lagi setelah dua hari di dalam peti itu terjadi di luar RSUD Kota Bogor. Sebab, ketika US tiba di RSUD Kota Bogor pada Jumat (11/11), dia datang dalam keadaan sadar meski mengalami penurunan kesadaran.
" Penurunan kesadaran yang disebabkan karena gangguan kekurangan oksigen pada otak, seperti itu lebih kurang," katanya.
Tengah mendapatkan perawatan intensif di IGD RSUD Kota Bogor, pasien yang dikabarkan telah meninggal dunia selama dua hari itu berawal dari hebohnya pihak keluarga dan tetangga pasien di kediamannya di wilayah Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Sebelum dibawa ke RSUD Bogor, pasien tersebut sempat dibawa ke klinik 24 jam namun disarankan untuk langsung mebawanya ke rumah sakit.
“ Kata klinik 24 jam itu tidak bisa (ditangani di klinik) harus langsung ke rumah sakit. Di rumah sakit (datang) enggak pakai peti. Seperti pasien biasa, pakai ambulance," katanya.
Sementara itu, Ilham tidak mendapat informasi dari keluarga terkait rumah sakit mana yang mendiagnosa pasien US telah meninggal dunia. Hingga detik ini, keluarga pasien tidak dapat menunjukan surat kematian dari rumah sakit yang mendiagnosa.
" Jadi kami dari RSUD domainnya mengerjakan pasien sesuai SOP aja. diluar itu bukan kewenangan kita, terkait kisah sebelumnya bisa tanya kepada keluarganya langsung," lanjut pihak RSUD Bogor.