Hidup di Gubuk Hampir Ambruk, Mbah Suniyah Berjuang Demi Sesuap Nasi Sebatang Kara

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Jumat, 25 Juni 2021 16:27
Hidup di Gubuk Hampir Ambruk, Mbah Suniyah Berjuang Demi Sesuap Nasi Sebatang Kara
Semoga banyak orang baik yang membantu Mbah Suniyah.

Ketika sudah tua, biasanya mereka hanya tinggal menikmati waktu mereka bersama orang-orang terdekat mereka saja. Namun faktanya, masih banyak di antara mereka yang masih harus berjuang keras bertahan hidup sedemikian rupanya, bahkan hanya untuk demi sesuap nasi saja.

 

1 dari 3 halaman

Mbah Suniyah

Sebagai contohnya adalah Mbah Suniyah. Melansir dari Donasionline.id, umurnya kini sudah 63 tahun. Sementara itu, suaminya telah tiada, meninggal dunia. Tidak punya anak, apalagi cuci. Penglihatan Mbah Suniyah dan pendengarannya pun sudah tidak normal seperti muda dulu.

Menjalani hidup sebatang kara, Mbah Suniyah tinggal di sebuah gubuk yang jauh dari kata sederhana yang hampir rubuh. Gubuknya masih dari anyaman bambu, lubangnya ada di mana-mana. Dapur dan tempat tidur jadi satu, serta tak ada ruang tamu. Lantainya juga masih tanah.

 

2 dari 3 halaman

Mbah Suniyah

Ketika malam tiba, angi kencang langsung masuk ke rumah. Dingin. Sementara Mbah Suniyah hanya bisa tiduran di atas kasur kapur yang tidak lagi empuk, menggunakan beberapa kainnya yang ditempuk untuk dijadikan bantal.

Pekerjaannya sehari-hari adalah serabutan. Apapun dia lakukan walaupun hanya bisa untuk sesuap nasi. Mulai dari menari rumput dan kayu di dalam hutan. Mbah Suniyah juga ingin bersantai di usia tuanya, namun apa daya, keadaan ekonomi yang harus memaksanya untuk bekerja demikian.

 

Beri Komentar