© Donasi Online
Ketika usia sudah mulai masuk ke fase senja, biasanya seseorang akan memilih untuk menikmati hidup dengan dikelilingi orang-orang terdekat yang tercinta. Namun sepertinya kondisi idela tersebut tidak bisa didapatkan oleh setiap orang.
Seperti apa yang harus dijalani Nenek Lebuh ini. Di usianya yang sudah cukup tua tersebut, ia harus tetap banting tulang untuk penuhi kebutuhan sehari-seharinya dengan berjualan opak dengan jalan kaki keliling kampung. Ia berjualan dengan gigih di tengah-tengah keterbatasan fisik yang ia punya.
Melansir Donasionline.id, Nenek Lebuh ini memiki kekurangn fisik di bagian kaki. Jadi ia tidak bisa berjalan dengan baik. Bahkan ia juga seorang tuna wicara. Di usianya yang semakin menua penglihatan Nenek Lebuh ini juga semakin buruk.
Ia tidak bisa melihat jelas jika tidak menggunakan bantuan kaca mata. Namun kaca mata yang punya pada bulan lalu jatuh dan pecah. Hingga saat ini ia belum bisa memebeli kaca mata lagi.
Nenek Lebuh dalam memenuhi kebutuhannya ia memilih berjuaalan opak singkong. Jadi, ia membeli singkong mentah yang kemudian ia olah sendiri dan menjualnya sendiri juga. Namun, hasil dari jualan opak ini sangat lah minim. Dari stiap julaan ia hanya mendapatkan keuntungan 20-30 ribu rupiah, itu pun jika jualannya habis.
Dari penghasilannya jualan, Nenek Lebuh mengatakan jika ia hanya sanggup membeli beras saja dan kemudian sisanya ia gunakan untuk modal membuat opak lagi.
Nenek Lebuh tinggal seorang diri di sebuah gubuk. Ia sering terjatuh ketika beraktivitas di tempatnya tersebut karena penglihatannya yang buruk.
Untuk kalian para pejuang kebaikan, yuk sisihkan sedikit rezeki untuk membantu Nenek Lebuh agar bisa sedikit berdaya. Kamu bisa langsung mengunjungi tautan ini jika ingin berdonasi ya!
