© Nbcnews.com
Jenazah Ratu Elizabeth II dimakamkan pada Senin (19/09) waktu setempat, usai disemayamkan selama empat hari penuh. Jenazah Ratu kabarnya tidak akan dikubur di tanah, seperti pemakaman pada umumnya.
Sebagai Anggota Keluarga Kerajaan, jenazah Ratu Elizabeth II akan dimakamkan di sebuah ruangan. Melansir dari CNBC Indonesia, peti mati Ratu Elizabeth II akan dilapisi dengan timah untuk memperlambat kebusukan.
Timah ini akan menyegel peti mati dan mencegah agar kelembapan tidak masuk ke dalamnya. Cara ini membuat tubuh jenazah tetap utuh hingga satu tahun, serta bau dan racun dari mayat tidak akan keluar dari peti dan merusak lingkungan.
Kabarnya, Ratu Elizabeth II akan dimakamkan di sebuah brankas kerajaan. Brankas ini terletak di bawah Kapel Memorial Raja George VI di Kastil Windsor.
Pangeran Philip, Duke of Edinburg, suami Ratu Elizabeth II yang meninggal tahun 2021 silam, juga dimakamkan dengan cara serupa. Cara pemakaman ini merupakan tradisi keluarga kerajaan sejak ratusan tahun lalu.
Melansir dari Metro (media lokal Inggris), Lady Diana, Princess of Wales, yang meninggal tahun 1997 silam, juga dimakamkan di peti mati berlapis timah. Kabarnya, peti mati berlapis timah ini memiliki berat seperempat ton karena lapisannya.
Peti mati Ratu Elizabeth II dikabarkan terbuat dari kayu oak, yang diduga berasal dari Perkebunan Sandringharn di Norfolk, Inggris. Pembuat peti mati Leverton & Sons, Andrew Leverton mengungkap kepada The Times jika bahan baku ini sebenarnya sangat langka di Inggris. Sebagai informasi, kayu oak biasanya memang didatangkan dari Amerika.
Melansir dari laporan BBC,pemakaman Ratu Elizabeth II akan dimulai pukul 11.00 waktu setempat. Prosesi pemakaman dimulai dengan kebaktian di Westminster Abbey, dilanjutkan dengan iring-iringan dan prosesi militer di London, kemudian dilakukan upacara keluarga di sebuah kapel di Kastil Windsor.